Berita Tinju: Menyoroti Calon IBHOF 2017, Marco Antonio Barrera dan Johnny Tapia
Ligaolahraga – Berita Tinju: Pada Selasa (6/12), International Boxing Hall of Fame (IBHOF) menyatakan memilih sembilan orang masuk IBHOF 2017. Kesembilan orang tersebut terbagi mewakili empat kategori dalam IBHOF, yakni modern, non-partisipan, pengamat, dan ‘old-timer’.
Yang menjadi bintang utama pada penobatan IBHOF 2017 mendatang adalah Holyfield, yang masuk kategori ‘modern’ bersama petinju legendaris Meksiko Marco Antonio Barrera dan almarhum Johnny Tapia.
MARCO ANTONIO BARRERA
Barrera (67-7, 44 KO), dijuluki ‘Pembunuh Berwajah Bayi’, menjadi salah satu petinju terhebat dalam sejarah tinju Meksiko sepanjang kariernya antara 1989 sampai 2011. Barrera merebut gelar juara dunia di kelas bulu yunior, bulu, dan ringan yunior, serta terlibat banyak pertarungan yang patut dikenang.
Barrera memenangi trilogi 2-1 menghadapi musuh bebuyutan sesama Meksiko, Erik Morales. Duel pertama mereka pada 2000, penyatuan gelar bulu yunior yang gagal Barrera menangkan lewat split decision, dipandang sebagai salah satu duel terhebat dalam sejarah. Pertarungan pertama (2000) dan ketiga (2004) disebut-sebut sebagai pertarungan terbaik tahun itu.
Kemenangan mengejutkan Barrera atas 'Sang Pangeran' Naseem Hamed pada April 2001
Namun kemenangan terbesar Barrera adalah kemenangan angka mutlak yang mengejutkan atas penghuni Hall of Fame, Naseem Hamed, pada 2001. Barrera juga menekuk lawan-lawan kondang seperti Tapia, Paulie Ayala, Kevin Kelley, Rocky Juarez dan Kennedy McKinney.
“Ini berita terbaik bagi saya,” ujar Barrera. “Saya sangat gembira mendengar berita bahwa saya akan masuk Hall of Fame. Saya sudah tidak sabar pergi ke Canastota (lokasi IBHOF).”
JOHNNY TAPIA
Tapia (59-5-2, 30 KO), yang hidupnya penuh masalah akibat ketergantungannya kepada narkoba dan menderita depresi sebelum tutup usia pada 2012 di usia 45 tahun. Namun dia masih mampu meraih lima gelar juara dunia di kelas bantam yunior, bantam, dan bulu sepanjang kariernya pada 1988 sampai 2011.
Dia melakoni banyak pertarungan menghibur meski kehidupan pribadinya kerap bermasalah. Bagi banyak orang, Tapia merupakan petinju kelas bantam yunior terbaik dalam sejarah divisi tersebut.
Dikenal sebagai ‘Mi Vida Loca’ (Kehidupan Gila Saya), Tapia menjuarai gelar bantam yunior pertamanya pada 1994 dan sukses 13 kali mempertahankan titelnya itu.
Duel sesama Albuburque, Tapia vs Romero
Salah satu dari kemenangan itu merupakan yang terbesar dalam kariernya, menghadapi seteru sekota Albuquerque, New Mexico, Danny Romero, dalam pertarungan penyatuan gelar yang dimenangkan Tapia melalui kemenangan angka.
Saking terbelahnya dukungan komunitas mereka, pertarungan yang digelar pada Juli 1997 tersebut harus dilaksanakan di Las Vegas, karena adanya kekhawatiran terkait keamanan di kota kampung halaman kedua petinju, yang dulu sama-sama dilatih oleh ayah Tapia.
Teresa Tapia, istri dan manajer Johnny, berterima kasih atas pemilihan IBHOF ini. ”Saya akan memakai kata-katanya,” ujarnya “Dia biasanya berkata, ‘Tidak peduli seberapa banyak kau terjatuh, sebanyak itu pula kau bangkit berdiri demi meraih kesuksesan.”
Artikel Tag: Marco Antonio Barrera, Johnny Tapia, Erik Morales, Danny Romero, Naseem Hamed, Tinju
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/berita-tinju-menyoroti-calon-ibhof-2017-marco-antonio-barrera-dan-johnny-tapia
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini