Park Joo Bong Yakin Dengan Performa Para Pemain Tim Nasional Jepang

Berita Badminton : Dengan kesuksesan besar dalam beberapa tahun terakhir, dan dengan jadwal penyelenggaraan Olimpiade di kandang, sorotan global tertuju pada tim Jepang yang dilatih oleh Park Joo Bong. Penangguhan kompetisi setelah All England menimbulkan beberapa pertanyaan menarik tentang persiapan dan performa tim.

Akankah pemain Jepang mempertahankan keunggulan mereka begitu mereka kembali? Dan apakah mereka mampu mempertahankan intensitas dalam latihan?

Pelatih kepala tim nasional Jepang, Park Joo Bong terbuka untuk BWF tentang pertanyaan-pertanyaan ini dan lebih banyak lagi:

Bagaimana tim Anda menangani hari-hari awal penguncian?

"Setelah All England, semua program terjadwal kami dihentikan. Kami mencoba memulainya pada bulan Juni. Tetapi tim profesional, tim klub takut para pemain berkumpul di kamp pelatihan terpusat. Kami mencoba pada bulan Juni, Juli, Agustus. Kami mencoba tetapi tiga kesempatan itu dibatalkan," kata Park Joo Bong mengawali.

"Di Tokyo angka infeksinya tinggi, jadi kami mencoba melakukan kamp pelatihan pusat di luar Tokyo. Tapi pemain takut untuk bepergian dari Tokyo."

"Dari September kami memulai kamp pelatihan nasional Jepang. Awalnya kami sangat takut dan hati-hati. Pada akhir September semuanya sempurna, dan kami menyadari bahwa pusat pelatihan nasional adalah tempat terbaik karena aman. Setelah itu semua pemain tahu bahwa pusat pelatihan adalah tempat terbaik untuk dikunjungi. Tidak ada yang mengeluh," ungkapnya.

"Awalnya pelatihan untuk (TOTAL BWF) Piala Thomas dan Uber, kemudian Denmark Open I dan II. Pelatih nasional sudah lama tidak melihat para pemain. Jadi ketika pemusatan latihan nasional bulan Agustus dibatalkan, para pelatih mengunjungi masing-masing klub dan berlatih dengan para pemain selama beberapa hari," tambah Park Joo Bong.

Apakah para pemain mendapat pelatihan sebelum September?

"Para pemain semuanya berlatih di klub mereka. Sebelum Agustus, para pelatih nasional memberi nasihat tentang pelatihan melalui telepon atau video."

"Klub-klub baik-baik saja, pelatihan dilanjutkan setelah All England. Setiap klub berbeda. Beberapa dari permulaan berikutnya terjadi pada bulan Juni. Beberapa telah dimulai pada Mei. Tapi para pemain terus berlatih sendiri. Hanya kamp pelatihan nasional kami yang dimulai pada bulan September."

"Saya telah mengunjungi setiap tim pada bulan Agustus. Saya pikir level para pemain tidak berbeda dari sebelumnya," imbuh Park Joo Bong.

Ketika Anda melanjutkan, apakah para pemain dapat menemukan intensitas sebelumnya?

"Mereka membutuhkan waktu pada awalnya. Dua hari pertama adalah pelatihan bebas. Putra dan putri memiliki sesi terpisah. Kami tidak dapat memiliki banyak pemain di aula yang sama, jadi kami harus membuat sesi pendek," katanya.

"Sebenarnya, pada bulan September kami mengira akan berlangsung kejuaraan Piala Thomas dan Uber serta Denmark Terbuka I dan II. Pelatihan difokuskan pada hal itu."

"Sebelumnya kami menghubungi setiap tim klub dan berbicara dengan pelatih kepala dan memeriksanya. Tentu saja, karena tidak ada kompetisi untuk waktu yang lama, motivasinya turun di tim klub. Tapi begitu kami memulai kamp latihan nasional Jepang, motivasinya naik lagi," jelas leganda bulu tangkis Korea Selatan itu.

Artikel Tag: Park Joo Bong, jepang, All England