Bos Mercedes: Kehilangan Gelar Lebih Menyakitkan Dibanding Apapun

Berita F1: Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, tak terlalu kecewa dengan performa timnya tahun ini sebab di awal F1 2022 ia sudah tahu bahwa jet darat W13 kurang kompetitif.

Usai menyabet delapan gelar konstruktor secara beruntun, dominasi Mercedes terputus di F1 2022. Pabrikan asal Jerman tampak kewalahan dengan mobil W13 mereka yang problematik.

George Russell menjadi satu-satunya wakil The Silver Arrows yang menyumbangkan kemenangan bagi tim. Ia finis keempat di klasemen akhir pebalap, unggul 35 poin atas Lewis Hamilton. Sementara sang rekan untuk kali pertama tak merebut podium teratas dalam 16 tahun kariernya di ajang jet darat.

Tapi menurut bos Mercedes, Toto Wolff, kurangnya daya saing tim tahun ini tidak semenyakitkan dari kehilangan titel di GP Abu Dhabi 2021. Ketika itu Hamilton gagal menjadi kampiun F1 untuk kedelapan kalinya karena kesalahan Direktur Balap dalam penerapan restart Safety Car. Hal tersebut membuat rivalnya, Max Verstappen, finis pertama.

“Tahun lalu, tanpa diragukan lagi, karena tahun lalu kuat, dan bagaimana itu berakhir, dalam beberapa detik, kami tahu itu saja,” ujar Wolff dikutip dari Crash.

“Dan itu di luar kendali; keluar dari tangan Anda. Dan kehilangan kendali, itu pertama kalinya sejak saya masih remaja. Dan, dalam rasa keadilan saya, itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai saya,” tambahnya.

“Tapi tahun ini tidak terlalu emosional, karena kami tahu sejak awal bahwa mobil itu tidak cukup bagus,” lanjut pria asal Austria itu.

Wolff menegaskan bahwa prestasi buruk Mercedes pada F1 2022 lebih mudah untuk diterima karena mereka tak mampu memahami regulasi teknis baru secara tepat.

“Saya pikir kami memahaminya perlahan tapi pasti. Kami akan mengupas satu lapisan bawang dan Anda pikir Anda telah memecahkan masalahnya, tetapi kemudian yang berikutnya dan yang berikutnya,” ia menuturkan.

“Kemudian kami mulai menghubungkan di mana mobil ini, yang sebenarnya tidak bagus, dapat tampil. Dan kami mencoba untuk berkonsentrasi pada trek ini, mengetahui bahwa trek yang lebih sulit seperti Abu Dhabi, sedikit banyak, adalah batasan kerusakan.”

“Jadi itu perbuatan kami. Tahun lalu Abu Dhabi bukan pekerjaan kami. Kami tahu kami salah. Kami sadar bahwa orang lain melakukan pekerjaan yang lebih baik. Dan ini adalah meritokrasi mutlak, bagaimana musim ini berhasil. Jadi tidak apa-apa,” tutup Wolff.

Artikel Tag: Toto Wolff, Mercedes, F1 2022