Target Realistis Pasangan Ganda Campuran Indonesia di Olimpiade Tokyo

Berita Badminton : Sebagai juara bertahan dan juga satu-satunya wakil Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016 lalu, ganda campuran tentunya mampu berbicara banyak di kejuaraan akbar tahunan itu di Tokyo yang ditunda tahun depan.

Pasangan veteran Indonesia yang kini sudah pensiun, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio dengan menumbangkan wakil asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Kali ini, tugas untuk mempertahankan gelar ada di pundak pasangan peringkat 4 dunia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Meski berat, Praveen mengaku tak terbebani dan merasa tertantang hingga termotivasi untuk bisa menyamai prestasi pendahulunya di Tokyo tahun depan.

"Saya tidak merasa (target emas) itu menjadi beban. Saya memang bilang ke Melati, menuju itu memang tak mudah. Tapi itu bukan beban tapi proses ini yang menjadi tantangan. Karena tradisi emas sudah didapatkan pada 2016 dan saya dengan Melati punya keinginan untuk melanjutkan itu," kata Praveen seperti dilansir DetikSport (11/6).

Bagi Praveen, pengalaman empat tahun lalu bersama Debby Susanto di Rio merupakan modal yang sangat berharga untuk bisa melangkah jauh di Tokyo bersama Melati.

Dalam debut pertamanya, Praveen/Debby hanya sanggup melangkah hingga babak perempat final saat kalah dari seniornya, Tontowi/Liliyana yang akhirnya keluar sebagai juara.

"Saya pernah ikut di olimpiade 2016 dan banyak pelajaran yang saya ambil di sana. Jadi untuk di Tokyo tetap jaga motivasi dan fokus, serta mengontrol keinginan. Tapi jangan lose control juga. Prinsipnya, dua hal itu yang harus saya jaga benar," ujarnya.

Saat ini, Praveen/Melati berada di peringkat keempat klasemen sementara Race to Tokyo dan menjadi pasangan terdepan untuk mewakili Indonesia di kejuaraan akbar empat tahunan itu.

Artikel Tag: Praveen Jordan, Olimpiade Tokyo 2021, Melati Daeva Oktavianti