Hindari Denda, PBSI Terpaksa Kembali Mainkan Ricky/Angga di Malaysia Open 2018

Berita Badminton Indonesia : PBSI akhirnya kembali memasangkan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi untuk bermain di ajang Malaysia Open 2018 mendatang. Pasalnya, mereka terancam untuk membayar denda sebesar 69 juta rupiah apabila tidak memainkannya.

PBSI akhirnya dipaksa untuk kembali memasangkan ganda putra lawas mereka, Ricky Karanda Suwardi dan Angga Pratama. Mereka berdua akan bermain kembali di ajang Malaysia Open yang dihelat pada tanggal 26 Juni hingga 1 Julit mendatang.

Langkah tersebut terpaksa diambil PBSI karena mereka terancam untuk didenda apabila tidak mengirimkan Ricky dan Angga dalam ajang Malaysia Open tahun ini. Menurut aturan resmi dari BWF (Badminton World Federation), setiap pemain yang masuk ke dalam peringkat 10 besar dan ikut pada sebuah turnamen, maka pemain tersebut harus mengikuti turnamen yang sama di tahun depannya. Musim lalu, Angga dan Ricky sempat masuk peringkat 10 besar dan bermain di Malaysia Open. Hal tersebut menandakan mereka harus bermain lagi di tahun ini agar tidak melanggar aturan yang ditetapkan BWF.

Pelatih ganda putra Indonesia yaitu Herry IP mengaku sebelumnya pernah terkena denda di ajang All England karena kejadian yang sama. Saat itu Indonesia tidak memainkan Angga dan Ricky di All England. Hasilnya, Indonesia terpaksa membayar denda sebesar 5000 USD.

"Kalau mereka nggak didaftarin, kita denda 5.000 USD. Siapa yang mau bayar?" ucap Herry.

Seperti yang diketahui Angga Pratama dan Ricky Karanda Suwardi telah resmi dipecah karena tak kunjung membawa gelar bagi Indonesia. Angga Pratama sendiri kini dipasangkan dengan Rian Agung Saputro untuk terus bermain di sektor ganda putra. Sementara itu, Ricky Karanda Suwardi harus berpindah ke sektor ganda campuran setelah dipasangkan dengan Debby Susanto.

Artikel Tag: badminton, Indonesia, PBSI, Angga Pratama, Ricky Karanda Suwardi