Saudi Siap Kembali Ambil Alih Newcastle United

Berita Liga Inggris: Pengambilalihan Newcastle United yang dipimpin Saudi tampaknya akan kembali terjadi setelah negara itu menyelesaikan masalahnya dengan beIN Sports atas streaming ilegal sepak bola Liga Premier.

Kesepakatan yang akan mengakhiri 14 tahun kepemilikan klub oleh Mike Ashley, masih membutuhkan persetujuan Liga Premier, tetapi kemajuan signifikan telah dibuat setelah kesepakatan antara beIN dan Saudi pada hari Rabu (06/10).

Diyakini kesepakatan dengan Liga Premier dapat segera dicapai, yang akhirnya akan mengakhiri kisah 18 bulan yang berlarut-larut.

Jaringan Qatar, beIN tidak dapat mengudara di Arab Saudi selama empat setengah tahun terakhir, sebagai bagian dari perselisihan diplomatik, tetapi larangan itu akan segera berakhir.

Stasiun itu menentang pengambilalihan Newcastle, dengan mengatakan larangan dan pembajakan kontennya merusak pemegang hak olahraga.

Seperti yang terjadi, klub dan Liga Premier akan memasuki arbitrase atas pengambilalihan tersebut, dengan sidang hukum dikonfirmasikan pekan lalu bahwa sidang arbitrase akan dimulai pada 3 Januari.

Pengambilalihan itu akan melibatkan Dana Investasi Publik (PIF) yang mengambil alih 80 persen saham klub.

Konsorsium menarik diri setelah Liga Premier mengidentifikasi saham Saudi sebagai direktur dengan kontrol atas klub, yang akan membuatnya tunduk pada tes pemilik dan direktur liga sebagai bagian dari proses pengambilalihan.

Pengadilan Banding Kompetisi mendengar pekan lalu bahwa liga telah "dipengaruhi secara tidak benar" oleh beIN dan klub-klub Liga Premier dalam pertimbangan pengambilalihan tersebut.

Daniel Jowell QC, bertindak untuk St James Holdings Ltd, mengatakan penyiar dan "lobi aktif" klub dari liga "mendistorsi penerapan aturan Liga Premier yang adil dan objektif".

Artikel Tag: Arab Saudi, Liga Premier, newcastle