Pierre Gasly Minta FIA Segera Cari Solusi untuk Atasi Porpoising

Berita F1: Pierre Gasly menyoroti bahaya efek porpoising yang membuat beberapa pebalap merasakan sakit punggung dan leher di setiap akhir pekan balap F1 2022.

Dalam jangka waktu pendek, efek porpoising (gerak naik turun mobil) membuat beberapa pebalap Formula 1 menderita nyeri hebat di punggung dan leher. Namun berdasarkan riset, efek jangka panjangnya dikhawatirkan dapat merembet hingga ke kepala.

Isu tersebut sangat terasa ketika jet darat meluncur di trek lurus yang panjang seperti di sirkuit jalan raya Baku, tuan rumah GP Azerbaijan. Sejumlah pebalap mengaku merasakan nyeri selepas balapan.

Bahkan Lewis Hamilton terlihat memegang area punggungnya ketika keluar dari mobil Mercedes W13 geberannya. Pria asal Inggris itu mengaku sampai harus mengatupkan gigi dengan keras karena merasakan sakit.

Bos The Silver Arrows, Toto Wolff, kemudian meminta agar F1 dan FIA mencari solusi untuk mencegah para pebalap mengalami cedera yang bisa membuat mereka melewatkan balapan. Ia bahkan sempat khawatir kalau Hamilton akan absen dari GP Kanada.

Semetara itu Pierre Gasly menyebut balapan di Baku tahun ini sebagai yang paling brutal dalam kariernya di Formula 1, walaupun ia bisa finis P5, hasil terbaik sepanjang kiprahnya di musim 2022.

“Itu tidak sehat pastinya. Saya menjalani sesi fisioterapi sebelum dan setelah setiap sesi, hanya karena cakram tulang belakang saya menderita. Anda tidak punya suspensi, itu langsung menyerang ke tulang belakang,” ucapnya dikutip dari Motorsport.com.

“Tim bertanya kepada saya, ‘Ok, apa kami bisa mengkompromikan set-up?’ dan saya mengkompromikan kesehatan untuk performa. Saya akan melakukan itu karena saya seorang pebalap dan selalu memacu mobil sekencang mungkin,” jelasnya.

“Tapi saya kira FIA tidak seharusnya menempatkan kami di sudut ketika Anda harus berurusan dengan kesehatan dan performa. Itu bagian yang sulit dan jelas tidak berkelanjutan.”

“Itu yang kami diskusikan dalam briefing pebalap dan mengingatkan mereka pada masalah ini dan mencoba menanyakan kepada mereka untuk menemukan solusi yang bisa menyelamatkan saya dari (berjalan) dengan tongkat di usia 30 tahun,” ucap pebalap AlphaTauri tersebut.

Selain berdampak pada tubuh, efek porpoising juga dapat memengaruhi kinerja mobil dan menimbulkan bahaya lain. Hamilton sempat takut kehilangan kontrol atas mobilnya di GP Azerbaijan. Sedangkan rekan setimnya, George Russell, kesulitan di titik pengereman.

Sementara itu spion mobil AT03 andalan Gasly bergoyang hebat sehingga visibilitasnya menjadi sangat buruk.

“Kadang mobil bergerak sendiri, hanya karena setir bergetar. Pada kecepatan tertentu, tidak mudah. Saya kira mereka tidak bisa memperbaiki sesuatu hingga akhir musim. Semoga bisa untuk tahun depan,” tutupnya.

Artikel Tag: Pierre Gasly, AlphaTauri, F1 2022