Kenangan Dayot Upamecano, Bermain di Lapangan Beton Hingga Luka Membekas

Beruita Liga Jerman: Bek internasional Prancis, Dayot Upamecano kini telah menjadi salah satu pemain terbaik di Bundesliga. Penampilannya bersama Bayern Munich semakin hari semakin menjanjikan, dan dibalik itu semua ternyata dia memiliki kenangan masa lalu yang cukup miris.

Dikutip dari laman Bavarian Football Works, Dayot Upamecano lahir dari keluarga yang cukup sederhana di Normandia, Prancis pada 27 Oktober 1998 silam. Ia pun tumbuh di lingkungan yang cukup sederhana, dan ia bahkan pernah bermain sepakbola di atas lapangan beton karena minimnya fasilitas olahraga di lingkungan tempat tinggalnya.

“Kami bermain di atas lapangan beton sebagai anak-anak dan remaja, dan selalu dalam permainan lima lawan satu. Tidak ada wasit dan karena itu sangat intens. Kami bermain berjam-jam tanpa henti,” ucap Dayot Upamecano.

“Ibuku akan memanggil dari jendela: 'Kembalilah ke rumah sekarang.' Dan saya selalu menjawab: 'Tolong, lima menit lagi!' Saya bisa bermain selama-lamanya,” lanjutnya.

Keseringannya bermain sepakbola di atas lapangan beton membuat Upamecano sering mengalami luka ketika terjatuh, dan bahkan bek berusia 23 tahun itu masih memiliki luka yang membekas hingga saat ini.

Namun, dibalik kenangan masa kecilnya yang mengenaskan, kini Upamecano telah berhasil menjadi pemain sepakbola ternama dengan upah yang cukup tinggi bersama Bayern Munich. Menurut laman Salary Sport, kini ia memiliki penghasilan sebesar 132 ribu pounds atau sekitar 2,52 miliar rupiah per pekan.

Artikel Tag: Dayot Upamecano, Bayern Munich