Walau Dibayangi Sedkit Kendala, Musim 2018 Tetap Musim Yang Super Bagi Petra Kvitova

Musim 2018 bisa dikatakan sebagai salah satu musim terbaik Petra Kvitova dengan banyak hal yang ia raih, walau dengan sejumlah penyesalan yang dirasakannya.

Petenis berkebangsaan Ceko, Kvitova musim ini memenangkan lima gelar. Hal tersebut merupakan pencapaian terbaiknya sejak musim 2011 ketika ia memenangkan enam gelar dan gelar Grand Slam pertamanya.

Musim ini, Kvitova mengawalinya dengan memenangkan gelar di St. Petersburg pada Februari lalu (mengalahkan Kristina Mladenovic). Ia melanjutkan keajaibannya dengan mengklaim gelar di Doha (mengalahkan Garbine Muguruza).

Bahkan musim clay-court berjalan dengan positif bagi Kvitova. Ia memenangkan gelar di Praha (mengalahkan Mihaela Buzarnescu), diikuti dengan memenangkan gelar di Madrid (mengalahkan Kiki Bertens).

Setelah memenangkan turnamen di atas hard-court dan clay-court, Kvitova melengkapi perjalanannya musim ini dengan memenangkan gelar di turnamen grass-court yang dilangsungkan di Birmingham (mengalahkan Magdalena Rybarikova).

Akan tetapi, di Grand Slam dan WTA Finals, pencapaian Kvitova musim ini tidak begitu meyakinkan yang berakhir dengan kekecewaan.

Di Austalian Open, ia langsung tereleminasi di babak pertama (kalah dari Andrea Petkovic), sementara di French Open, ia kalah di babak ketiga dengan dua set langsung (kalah dari Anett Kontaveit).

Kvitova juga berjuang keras di Wimbledon, tetapi usahanya belum cukup keras setelah tersingkir dari babak pertama (kalah dari Aliaksandra Sasnovich). Di US Open, ia hanya berhasil hingga ke babak ketiga (kalah dari Aryna Sabalenka).

Setelah hal tersebut seringkali terjadi dalam kariernya, mungkin kekuatan mental yang mengkhianati Kvitova di ajang sebesar Grand Slam. Mungkin tekanan, setidaknya yang dirasakannya di Wimbledon karena difavoritkan setelah pernah menjuarainya dua kali, menciptakan kendala bagi Kvitova, yang gagal memperlihatkan permainan terbaiknya di sebagian besar Grand Slam musim ini. Bahkan di WTA Finals pun ia tersingkir dari fase grup tanpa memenangkan satu laga pun.

Namun, sudah pasti jika Kvitova mampu mengatasi semua halangan tersebut, ia bisa kembali memenangkan Grand Slam.

Artikel Tag: Tenis, australian open, French Open, wimbledon, US Open, Petra Kvitova