Perjuangan Belum Selesai, Matteo Berrettini Berambisi Klaim Gelar Wimbledon

Berita Tenis: Sebelum tiba di Wimbledon musim 2021, petenis berkebangsaan Italia, Matteo Berrettini menjadi juara turnamen grass-court di Queen’s Club, London tiga pekan lalu.

Saat itu, salah satu pembawa acara BBC, Sue Barker menyatakan bahwa petenis berkebangsaan Italia adalah debutan pertama di Queen’s Club yang memenangkan turnamen ATP level 500 tersebut sejak Boris Becker musim 1985 dan petenis berkebangsaan Italia hanya bisa tersenyum.

“Mungkin ia memasuki Wimbledon dan ia berpikir tentang melenggang ke final,” ungkap Berrettini. “Saya tidak berpikir seperti itu. Saya tahu saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak berpikir saya akan melakukannya, karena begitulah saya. Saya mengambil setiap langkah dengan sangat hati-hati dan perlahan. Saya pikir itu hal tepat yang saya lakukan.”

Kini, petenis unggulan ketujuh mengantongi 11 kemenangan beruntun di grass-court dan terpaut satu kemenangan lagi untuk mengikuti jejak langkah legenda tenis Jerman, Becker yang memenangkan gelar Wimbledon untuk kali pertama setelah memenangkan gelar di Queen’s Club.

“Tentu perjuangan saya belum selesai. Kini saya menginginkan trofinya setelah saya berada di final. Tetapi itu benar-benar perasaan yang luar biasa,” tambah Berrettini.

Setelah mengalahkan petenis unggulan ke-14, Hubert Hurkacz dengan empat set, petenis berusia 25 tahun menjadi petenis putra Italia pertama yang melaju ke final Grand Slam sejak Adriano Panatta yang memenangkan gelar French Open musim 1976.

“Saya hanya merasa senang untuk semua hal,” seru Berrettini yang berhubungan dengan Panatta secara berkala.

“Musim 2021 saya dimulai dengan awal yang positif, mengantarkan Italia menuju final ATP Cup. Lalu saya cedera lagi. Saya seperti melihat mereka kembali membuat fisik saya kesulitan. Tetapi lagi-lagi saya kembali dengan lebih meyakinkan. Saya pikir, saya sepenuhnya pantas berada di sini. Saya ingin menikmatinya.”

Kini, petenis unggulan ketujuh berada di posisi ketiga dari klasemen sementara ATP Race To Turin demi satu tempat di ATP Finals yang akan digelar pada November mendatang.

Sejak kembali berkompetisi setelah mengalami cedera selangkangan pada pertengahan April lalu, petenis berkebangsaan Italia telah mencatatkan 24-4, termasuk menjadi juara Serbia Open dan runner up Madrid Open.

Petenis peringkat 9 dunia kini berharap Super Sunday bagi Italia ketika ia berkompetisi di final Wimbledon dan tim sepak bola Italia akan menantang Inggris untuk memperebutkan gelar European Championships.

“Mudah-mudahan, siapapun yang akan menang, mereka akan mendukung saya,” tukas Berrettini menatap laga melawan Novak Djokovic di final.

“Atmosfernya pasti akan luar biasa. Final pertam saya di Wimbledon. Hanya memikirkannya saja saya tidak bisa mempercayainya.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Matteo Berrettini, Novak Djokovic