Denis Shapovalov Temukan Formula Kemenangan Atas Rafael Nadal Di Roma

Berita Tenis: Denis Shapovalov hampir menundukkan Rafael Nadal di Italian Open musim lalu dengan menciptakan dua peluang match point sebelum kalah di babak tiebreak set ketiga.

Kembali bertemu di Italian Open, Roma musim ini, petenis berkebangsaan Kanada menjadi petenis yang bisa bangkit dan memetik kemenangan kedua atas juara Australian Opan musim 2022, Nadal dengan 1-6, 7-5, 6-2.

Berkat kemenangan impresif tersebut, petenis unggulan ke-13 melenggang ke perempatfinal turnamen Masters 1000 untuk kali keenam dalam kariernya sekaligus menghalangi petenis berkebangsaan Spanyol maju ke perempatfinal ke-100 di turnamen level tersebut.

Setelah tertinggal dengan peluang break di set ketiga, petenis berkebangsaan Kanada memenangkan lima game terakhir, sementara Nadal sedikit kewalahan mengatasi cedera kaki, yang tampaknya berhubungan dengan masalah cukup kronis pada kaki kirinya.

Set ketiga yang berlangsung berat sebelah berbanding terbalik dengan dua set pertama yang menampilkan total 17 peluang break point.

Di awal pertandingan, petenis yang telah mengoleksi 21 gelar Grand Slam menentukan alur pertandingan dengan menciptakan tiga peluang break point sebelum mematahkan petenis unggulan ke-13 menuju akhir set pertama.

Meskipun hanya mengklaim satu game di set pertama, Shapovalov tetap menjadi ancaman dan ia mendapatkan ganjaran atas usahanya tersebut di awal set kedua. Ia mulai tampil lebih baik dalam mengeksekusi rally-rally sebelum menyambar keunggulan 2-0 berkat permainan baseline yang agresif.

”Saya hanya berusaha mengubah sesuatu,” aku Shapovalov. “Ia benar-benar mengungguli saya di awal pertandingan. Yang pasti, di set pertama dan di set kedua saya hanya bertahan. Tentunya saya merasa benar-benar senang bisa membalikkan keadaan.”

Nadal menyambar sembilan poin secara beruntun demi menyamakan kedudukan 4-4, tetapi petenis berkebangsaan Kanada menaikkan level permainan dari kedudukan tersebut sementara petenis unggulan ketiga mulai kewalahan dengan kondisi fisiknya.

Setelah kehilangan peluang set point pada kedudukan 5-4, petenis berkebangsaan Kanada menciptakan peluang break demi mengklaim set kedua, sedangkan Nadal berusaha untuk memaksakan babak tiebreak. Tetapi petenis berkebangsaan Kanada tidak membiarkan hal tersebut terjadi dan membutuhkan peluang match point ketiga demi menyamakan kedudukan satu set sama.

“Yang jelas saya penggemar beratnya ketika tumbuh besar. Saya menyaksikannya bertanding dalam banyak kesempatan. Ketika tumbuh besar, saya ingin bermain dan bersikap sepertinya. Jadi, saya melihatnya sebagai panutan dan mudah-mudahan ia kembali prima untuk French Open,” komentar Shapovalov tentang Nadal.

Berkat kemenangan tersebut, petenis unggulan ke-13 mencatatkan 2-4 dalam head to head melawan Nadal sekaligus kemenangan pertama sejak ia menundukkan petenis berkebangsaan Spanyol di Montreal musim 2017.

Petenis unggulan ke-13 selanjutnya akan bertemu petenis unggulan kelima, Casper Ruud yang memenangkan satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya di Geneva Open musim 2021.

“Casper lawan yang sangat menyulitkan. Saya hanya bertanding melawannya satu kali dan ia tampil lebih baik daripada saya. Ia lawan yamg hampir tidak memiliki kelemahan. Jadi, itu akan menjadi laga menantang lain bagi saya,” tukas Shapovalov.

Petenis berkebangsaan Norwegia, Ruud melangkah ke perempatfinal Italian Open setelah menyisihkan petenis AS, Jenson Brooksby dengan 6-3, 6-4.

Artikel Tag: Tenis, Italian Open, Denis Shapovalov, Rafael Nadal, Casper Ruud