Alexander Zverev Deskripsikan Cedera Pergelangan Kaki Dengan Emosional

Berita Tenis: Semifinal pertama French Open berlangsung pasang surut sampai kedudukan menunjukkan 7-6, 6-6 atas keunggulan Rafael Nadal, sebelum Alexander Zverev mundur.

Petenis berkebangsaan Jerman menjelaskan bahwa cedera pergelangan kaki yang ia alami sangat serius sehingga ia terpaksa mengundurkan diri dari semifinal French Open melawan petenis berkebangsaan Spanyol, Nadal.

Kini, petenis peringkat 3 dunia menghadapi keraguan besar terkait Wimbledon setelah mencederai pergelangan kaki di akhir set kedua. Tingkat keparahan dari cedera tersebut dapat langsung terlihat setelah ia berteriak menahan rasa nyeri.

Kakak laki-laki petenis berkebangsaan Jerman, Mischa mengatakan kepada Eurosport Jerman mengatakan, “Sascha tidak pernah menagis! Sesuatu yang buruk pasti telah terjadi! Itu mustahil!”

“Pergelangan kakinya menghilang. Itu tadinya pergelangan kaki, kini di posisi itu tidak ada apapun yang tersambung. Ia tidak bisa berdiri. Ia benar-benar berteriak.”

Petenis berusia 25 tahun meninggalkan lapangan dengan kursi roda sebelum kembali ke lapangan dengan menggunakan kruk untuk menginformasikan kepada wasit bahwa ia tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Dalam video yang diunggah melalui Twitter, Zverev menuturkan, “Momen yang sangat menyulitkan bagi saya hari ini di lapangan.”

“Yang jelas pertandingan yang fantastik sampai apa yang telah terjadi, terjadi. Tampaknya saya mengalami cedera yang sangat serius. Tetapi tim medis dan para dokter masih memeriksanya.”

Petenis berkebangsaan Jerman dan petenis berkebangsaan Spanyol telah menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk melakoni dua set sebelum petenis berkebangsaan Jerman memutuskan mundur.

Kini, Nadal melenggang ke final French Open untuk kali ke-14 dan akan mempersiapkan diri untuk menghadapi petenis berkebangsaan Norwegia, Casper Ruud.

“Melihat Rafa, petenis yang yang akan saya hadapi di final, ia tidak pernah mengeluh,” komentar Ruud. “Sempurna. Ia contoh sempurna tentang bagaimana anda seharusnya bersikap di lapangan, tidak pernah menyerah, tidak pernah mengeluh. Ia telah menjadi idola saya.”

“Sungguh mengagumkan. Ia petenis terakhir dari Tiga Besar yang belum pernah saya hadapi. Ini waktu yang tepat dan layak untuk dinantikan. Bertanding melawannya di Grand Slam akan menjadi momen istimewa bagi saya dan mudah-mudahan baginya, ia akan bertanding melawan murid dari akademi tenisnya. Itu akan menjadi pertandingan yang menyenangkan.”

Artikel Tag: Tenis, French Open, alexander zverev, Rafael Nadal