Ahsan/Hendra Makin Panas Jelang Kejuaraan Dunia

Berita Badminton : Di antara semua pesaing utama di BWF Kejuaraan Dunia 2019 , tidak ada pasangan yang menikmati kebangkitan dramatis seperti "The Daddies" asal Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Setelah berpisah pasca Olimpiade Rio 2016 dan menghabiskan lebih dari setahun dengan pasangan yang berbeda, jalan tampaknya telah berakhir untuk pasangan yang memiliki skill mumpuni ini.

Dan ketika mereka berhasil kembali lagi bersama pada awal tahun lalu, ada sedikit yang meragukan bahwa mereka akan menemukan kembali performa mereka, meskipun mereka meraih tiga semifinal pada akhir musim lalu.

Namun secara tiba-tiba, ketika mereka memenangkan gelar All England pada Maret lalu, itu menandakan bahwa mereka masih kembali ke papan atas dunia.

Sejak saat itu, mereka telah merangkai beberapa hasil yang menunjukkan para veteran mampu bersaing untuk mendapatkan gelar di Kejuaraan Dunia 2019. Jika itu terjadi, Hendra akan memenangkan gelar keempatnya dan Ahsan yang ketiga.

“Memenangkan gelar All England memberi kami banyak kepercayaan diri, tetapi saya tidak ingin berpikir bahwa kami akan memenangkan Kejuaraan Dunia lagi,” kata Hendra.

Setelah kemenangan All England, pasangan Indonesia itu melangkah ke perempat final di Swiss Open dan Malaysia Open 2019, runner-up Singapore Open, dan memenangkan New Zealand Open, sebelum ke final beruntun di Indonesia Open dan Japan Open 2019.

Terlepas dari hasil spektakuler mereka tahun ini, Ahsan lebih suka menundukkan kepala dan tak jemawa untuk melihat terlalu jauh ke depan.

“Kami tidak memikirkan Kejuaraan Dunia, kami lebih suka memikirkan setiap pertandingan sebagaimana adanya. Ini tidak akan mudah bagi kami karena ada terlalu banyak pemain yang sangat bagus,” ungkap Ahsan.

Gelar Kejuaraan Dunia terakhir kali diraih Ahsan/Hendra di kandang sendiri di Istora Senayan Jakarta pada tahun 2015 lalu saat di final mengalahkan ganda putra asal China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.

Artikel Tag: mohammad ahsan, hendra setiawan, Kejuaraan Dunia 2019