Di Francesco Sebut Roma Tak Terpaku pada Satu Formasi

Berita Liga Italia: Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, mengatakan bahwa sebagai pelatih, dirinya bukan sosok yang kaku dalam menerapkan formasi. Mantan pelatih Sassuolo itu menjelaskan tentang apa yang harus dilakukannya sebagai seorang pelatih dalam dunia sepak bola yang berubah dengan cepat.

“Seorang pelatih harus mampu menyampaikan ide-idenya dan membuat para pemain mengerti pilihan apa yang terbaik baginya dan bagi tim,” kata Di Francesco dalam seminar FIGC-USSI.

“Saya memiliki guru hebat seperti (Zdenek) Zeman, namun sepak bola berubah dengan cepat dan kita tidak bisa menjadi seorang fundamentalis.

“Sebagai contoh, saya memulai dengan (formasi) 4-3-3, namun saya segera bisa menggantinya dengan 4-2-3-1. Namun itu tidak berarti saya mengganti filosofi.”

Selain fleksibilitas dalam formasi, Di Francesco juga menginginkan timnya agresif dan siap menghadapi situasi apapun.

“Tim saya harus selalu agresif, berusaha mendapatkan bola dan tetap kompak untuk menghalangi ruang gerak lawan dan memberi kami lebih banyak opsi dalam penguasaan bola."

“Jika itu terjadi tapi kemudian – saya menggunakan nama ini sebagai contoh – Daniele De Rossi tidak melakukan gerakan yang benar, ini berarti saya melakukan kesalahan saat latihan. Dalam latihan kami mencoba memainkan semua situasi.”

Selain hal-hal tersebut, Di Francesco juga mencoba zona marking dalam set pieces untuk pertahanan, sebagai opsi lain, juga dengan memainkan pemain sesuai karakteristik mereka.

“Contoh lain, saya mencoba zona marking dalam set pieces, namun saya melihat para pemain mengalami masalah dan saya memperbaikinya."

“Sekarang saya sedang berusaha mengatasinya bersama mereka karena saya rasa kami memiliki karakteristik untuk bertahan dengan kedua cara, tergantung lawan, selalu bagus untuk mengetahui bagaimana cara melakukan hal-hal lain."

“Saat latihan kami berlatih melakukan tendangan, dan ini tentang bagaimana kami latihan. Seorang pemain seperti (Maxime) Gonalons, saya pasti tidak akan memintanya untuk menembak dari luar kotak penalti karena dia tidak memiliki karakteristik itu.

“Tapi (Radja) Nainggolan memilikinya, dan dia melakukannya. Tentu dia lebih banyak mencetak gol tahun lalu, tapi itu bisa terjadi.”

Artikel Tag: AS Roma, Eusebio Di Francesco, formasi