Analisa: Benarkah Gelar Juara Bhayangkara FC Hanya 'Hibah' Dari PSSI
Analisa: Sukses memastikan gelar juara Liga 1/2017 bukan pujian yang banyak hadir untuk Bhayangkara FC. Sebaliknya, hujatan dan sebutan klub 'anak emas' PSSI justru melekat kepada tim asuhan Simon McMenemy itu. Alasan utamanya adalah dianulirnya hasil imbang 1-1 kontra Mitra Kukar pada pekan ke-32, Jumat (3/11) lalu.
Banyak pihak menilai, keputusan PSSI memberikan kemenang Walk Out(WO) 3-0 untuk Bhayangkara FC adalah cara PSSI untuk 'menyerahkan' gelar juara kepada tim berjuluk The Guardian itu. Benarkah demikian? Apakah memang dari penampilan sepanjang musim ini, Evan Dimas, dan kawan-kawan bukan tim yang layak keluar sebagai kampiun.
Apabila merunut dari statistik yang tercantum di website resmi Liga 1/2017, diakui atau tidak Bhayangkara FC memang tampil baik sepanjang musm ini. Mereka adalah tim ketiga dengan total tembakan terbanyak ke gawang lawan, yaitu 172 tembakan. Catatan itu hanya kalah dari Persipura Jayapura (184) dan PSM Makassar (198).
Selanjutnya dari catatan kemenangan yang berhasil dikumpulkan sepanjang musim, Bhayangkara FC juga menjadi tim dengan torehan kemenangan terbanyak, yaitu 22 kemenangan. Jumlah tersebut lebih banyak dua pertandingan dibandingkan Bali United. Kalaupun kemenangan atas Mitra Kukar dihilangkan, mereka masih jadi tim dengan torehan terbanyak, yaitu 21 kemenangan.
Untuk mencetak gol, Bhayangkara FC juga jadi salah satu tim terproduktif di Liga 1/2017 dengan catatan 60 gol. Catatan itu hanya kalah dari Bali United (73), Persipura Jayapura (62), dan PSM Makassar (61). Dari sisi kebobolan mereka juga termasuk salah satu tim dengan pertahanan terbaik, yaitu 38 kebobolan.
Keberhasilan Bhayangkara FC keluar sebagai juara juga tidak lepas dari kejelian manajemen melakukan pembelian pemain pada bursa transfer lalu. Mereka sukses mendatangkan Ilija Spasojeviv yang akhirnya keluar sebagai top skor tim, meski hanya tampil di 15 pertandingan. Eks penyerang Persib Bandung itu menorehkan 11 gol dan dua assist untuk membantu The Guardian.
Melihat skuat Bhayangkara FC mereka memang memadukan antara pemain muda dengan pemain berpengalaman. Firman Utina, Otavio Dutra, marquee player Paulo Sergio, dan Indra Khafi adalah deretan pemain senir yang berpadu dengan pemain muda seperti Ilham Udin Armayin, Evan Dimas, Dendi Sulistyawan, M Ichsan, kiper Awan Seto Rahardjo, dan Antoni Putro Nugorho.
Melihat dari beberapa fakta tersebut, rasanya terlalu naïf apabila melihat gelar juara yang diraih Bhayangkara FC hanya ‘hadiah’ dari PSSI. Meski ada beberapa keputusan yang mungkin menguntungkan Bhayangkara FC untuk merebut gelar juara, tapi tak bisa dipungkiri, sepanjang musim ini tim asuhan Simon McMenemy merupakan salah satu tim yang tampil stabil sepanjang musim.
Artikel Tag: Liga 1, Bhayangkara FC, PSSI, Bali United, Mitra Kukar
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/analisa-benarkah-gelar-juara-bhayangkara-fc-hanya-hibah-dari-pssi
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini