Ragam Basket: Mengenang 'Space Jam', Film Basket Paling Laris Sepanjang Masa

Ligaolahraga – Ragam Basket: Bayangkan Michael Jordan beradu akting dengan karakter-karakter kartun Looney Tunes seperti Bugs Bunny, Daffy Duck, Tweetie, dan Tasmanian Devil. Hasilnya: Space Jam, film bertema bola basket paling laris sepanjang masa.

Dirilis pada 13 November 1996, film bikinan Warner Bros itu menghasilkan $90 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) di AS dan $230,4 juta (Rp 3,1 triliun) di seluruh dunia. Selain itu, penjualan retail pernak-pernik film ini memberikan pemasukan satu miliar dolar AS atau sekitar Rp 13.505 triliun.

Padahal film separuh animasi dan separuh live actionitu ‘hanya’ dibuat dengan budget Rp 80 juta (Rp 1,08 triliun). Sebagian besar kritikus mencibirnya, namun seperti kata Roger Ebert, kritikus film terkenal, Space Jam merupakan “sebuah pernikahan ide-ide bagus yang berakhir bahagia – tiga film seharga satu film.”

Film ini dibuat di tengah upaya ‘comeback’ Jordan ke NBA setelah pindah karier ke bisbol. Film yang juga dibintangi pebasket NBA lainnya seperti Patrick Ewing dan Charles Barkley ini berkisah tentang penjelasan alternatif pensiunnya Jordan pada 1993 yang melibatkan duel basket melawan tim alien, The Monstars.

Poster film Space Jam

Memasangkan Jordan dengan karakter-karakter Looney Tunes bermula dari iklan Nike ‘Hare Jordan’. Iklan yang menceritakan Bugs dan Jordan mengalahkan orang-orang jahat di lapangan basket, memerlukan wakyu enam bulan untuk dibuat dan memakan biaya $1 juta.

Iklan ‘Hare Jordan’ ini melakukan debutnya dalam gelaran pertandingan Super Bowl pada 1992 dan langsung menjadi pembicaraan. “Ini bisa menjadi awal dari persahabatan yang indah,” kata Bugs di akhir iklan tersebut. Setelah itu, iklan ‘Hare Jordan’ lainnya menyusul dibuat.

Tapi untuk membuat film yang dibintangi Jordan? Kata manajernya, David Falk, Jordan menerima lusinan tawaran film dan mereka menolak semuanya. “Saya selalu mengatakan kepadanya, ‘Kamu tak bisa berakting. Hanya ada satu peran yang cocok buatmu,” kata Falk.

Jordan yang juga dikenal jenaka menyeletuk: “Film James Bond pertama yang dibintangi orang kulit hitam?” Tidak, Falk merespons. “Peran sebagai Michael Jordan,” jawabnya.  Jadi untuk Space Jam, kata Falk, “Michael akan berperan sebagai dirinya sendiri.”

Michael Jordan & Looney Tunes versus The Monstars

Pada pertengahan 90-an, Jordan telah menjadi ikon internasional. Bersama Ken Ross (kini eksekutif CBS), Falk menawarkan film dengan dibintangi Jordan kepada sejumlah studio besar. Idenya belum sepenuhnya terbentuk. Naskah dan cerita utuhnya baru dikembangkan belakangan.

Ternyata ide itu tak langsung diiyakan, termasuk Warner yang menolak membuat film dengan Bugs Bunny dan Looney Tunes di dalamnya. Padahal, Dan Romanelli, divisi produk konsumen Warner, melihat potensi retail yang sangat besar seperti mainan dan action figure.

Mereka merekrut Joe Pytka sebagai sutradara, yang sebelumnya jadi sutradara iklan ‘Hare Jordan’. Kemudian Ivan Reitman bergabung sebagai produser. Timnya menelurkan konsep dengan Jordan menolong Looney Tunes dalam pertandingan bakset melawan Monstars. Dari situlah naskah mulai dibuat.

Ross mengembangkan soundtrack untuk film ini, yang terbilang penting dalam kesuksesan dan kepopuleran abadi Space Jam. Lagu R. Kelly berjudul “I Believe I Can Fly”memenangi penghargaan Grammy dan “Fly Like an Eagle”menjadi salah satu lagu terkenal Seal.

Selama enam pekan, Jordan berakting dengan bantuan 'green screen'

Sebagai langkah promosi, sebuah situs khusus dibuat, sesuatu yang tak pernah ada sebelumnya pada 1996, dan luar biasanya masih berfungsi sampai saat ini. Situs tersebut menggambarkan bagaimana Space Jam dibuat. Elemen-elemen animasi digambar dengan tangan oleh sekitar 150 animator.

Setelah itu, barulah sentuhan komputer terlibat. Cinesite, yang pada 1988 menggarap Who Framed Roger Rabbit – film pertama yang menggabungkan animasi/live action – kemudian menggabungkan dua dunia berbeda itu.

Jordan sendiri melakukan pengambilan gambarnya selama enam pekan. Dia berakting di tengah layar hijau dengan orang-orang berpakaian hijau. “Sulit mengatakan dia bersenang-senang selama pembuatannya,” kata Falk. “Satu pengalaman yang menyenangkan, tapi melakukan green screen selama enam pekan benar-benar melelahkan.”

Warner sengaja membangun sebuah arena basket buatan di halaman parkir mereka bernama “The Jordan Dome” agar Jordan dapat berlatih basket dan membuat film di saat bersamaan.

Arena tersebut tidak hanya punya lapangan berukuran penuh, tapi juga segala macam alat hiburan seperti layar TV ukuran besar, sound system, loker dengan pancuran, peralatan mengangkat beban khusus untuk Jordan, meja kartu, dan lapangan putting green untuk golf.

The Jordan Dome

Kata Tim Glover, pelatih pribadinya, Jordan justru berada lebih lama di arena itu daripada di lokasi film. Biasanya, Jordan memulai hari dengan 30-40 menit untuk latihan kebugaran seperti peregangan, berlari dan beberapa latihan basket. Lalu setelah itu, dia berangkat untuk syuting.

Saat waktu makan siang, dia melakukan latihan beban selama 1,5 jam. Kemudian kembali ke lokasi syuting dari pukul 3 sore sampai 7 malam. Dari 7.30 sampai 10 malam, Jordan bermain basket dengan sejumlah pemain NBA dan NCAA, dengan ditonton bintang-bintang film Hollywood seperti George Clooney, Halle Berry, Will Smith, Clint Eastwood, Kurt Russell dan Steven Seagal.

Musim panas yang tidak biasa bagi Jordan, namun pada akhirnya, keputusannya untuk berlatih serius sembari bermain film, terbayar lunas. Selain ikut mengantar Chicago Bulls mengukir rekor 72-10 dan mencetak rata-rata lebih dari 30 poin, Jordan mengakhiri musim 1995-96 dengan cincin juara NBA keempatnya.

Meski Space Jam luar biasa sukses, Jordan menolak ikut dalam rencana sekuelnya. Pada 2014, bintang NBA LeBron James dikabarkan bakal membintangi Space Jam 2 yang akan disutradarai oleh Justin Lin, yang terkenal sebagai sutradara Fast and Furious jilid 3-6 dan Star Trek Beyond.

Artikel Tag: michael jordan, Space Jam, Bugs Bunny, NBA, basket