Berita Piala Eropa: Mampukah Italia ulangi prestasi Yunani di tahun 2004?

Ligaolahraga - Berita Piala Eropa: Italia baru saja dikalahkan oleh Republik Irlandia dengan skor 0-1 di laga penutup Grup E Piala Eropa 2016, namun performa mereka memiliki kesamaan dengan Yunani yang menjuarai Piala Eropa 2004 silam.

Republik Irlandia berhasil melakukannya lagi, Italia dikejutkan dengan kekalahan 1-0 dalam turnamen besar selayaknya yang pernah terjadi dalam gelaran Piala Dunia 1994 dimana keduanya lolos dari babak grup.

Pasukan Antonio Conte sudah menjamin posisi puncak Grup E sebelum pertandingan ini digelar, namun ini adalah hal yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Jika saja mereka bermain imbang dengan Swedia, maka mereka mungkin harus tampil habis-habisan di Lille malam ini.

Delapan pergantian pemain dilakukan oleh Conte di starting line-up-nya dan Irlandia berjuang habis-habisan untuk mendapatkan tiket lolos ke babak gugur, namun kontrol yang kurang baik dan kurangnya konsentrasi para pemain Gli Azzurri membuat Robbie Brady mendapatkan celah untuk mencetak gol penentu di menit-menit akhir.

Namun begitu, jangan pernah meremehkan mereka. Ada sedikit bayangan Yunani di tahun 2004 yang ada dalam skuad Italia yang sekarang.

Pertandingan ini tak pernah menawarkan hiburan yang menarik, khususnya bagi mereka penikmat sepakbola atraktif. Kedua tim hanya sukses melakukan 234 operan di babak pertama, angka terendah dalam laga manapun di babak penyisihan grup.

Selain dengan adanya para fans Irlandia yang bergemuruh di belakang gawang, Italia berada dalam ancaman sebab Irlandia dengan tekanan tinggi dan tak pernah lelah berlari dalam cuaca panas Stade Pierre-Mauroy.

Tandukan Brady memanfaatkan umpan silang Wes Hoolahan membuat pasukan asuhan Martin O'Neill melenggang ke babak 16 besar. Dua belas tahun lalu, Yunani menyudahi babak grup dengan kekalahan 1-2 dari Rusia.

Italia kini akan bertanding melawan juara bertahan, Spanyol, di babak 16 besar. Serupa dengan Yunani yang memulai petualangan di babak gugur dengan meladeni perlawanan Prancis yang saat itu berpredikat sebagai juara bertahan. Mereka kemudian mengalahkan Repulik Ceko dan tuan rumah Portugal untuk menjadi juara Eropa.

Italia tak pernah diunggulkan sebelum putaran final Piala Eropa 2016 ini digelar. Mereka mengejutkan dengan mengalahkan Belgia dan Swedia meski kalah di Lille, tak banyak yang memprediksi mereka akan lolos dari babak 16 besar.

Sedangkan Yunani melakoni babak penyisihan grup dengan mengalahkan Portugal, imbang dari Spanyol dan kalah dari Rusia, sebelum mencatatkan tinta emas dalam sejarah sepakbola.

Kisah Yunani akan tetap menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah sepakbola Eropa. Meski mereka tak memiliki permainan yang memesona seperti para unggulan namun memiliki taktik yang tepat untuk dimainkan, dimana Italia pun demikian tak pernah menyuguhi permainan atraktif

Italia harus belajar dari kekalahan ini, namun tentu mereka sadar bahwa kuncinya ada di babak 16 besar. Selama mereka meraih kemenangan, mereka tak akan peduli apa yang publik sepakbola katakan soal permainan negatifnya. Jadi, Spanyol sebaiknya berhati-hati.

Artikel Tag: Italia, Republik Irlandia, Yunani, Piala Eropa