Demi Kembali Ke Mesin Lawas, Red Bull Nekat Ambil Penalti

Berita F1: Red Bull memilih untuk memberanikan diri mengambil penalti pada balapan berikutnya di Rusia, usai mempertimbangkan untuk kembali menggunakan mesin Renault Spec-B.

Kendati Max Verstappen mampu start di barisan depan dan menyelesaikan balapan dengan predikat runner-up di Singapura dengan menggunakan mesin spec C yang lebih kuat, namun pebalap Belanda itu mengalami masalah mapping yang membuatnya kehilangan tenaga ketika tidak berada pada kecepatan tinggi.

Red Bull berharap bahwa masalah mapping tersebut dapat diselesaikan sebelum spec C berjalan lagi, tetapi bos tim Christian Horner telah mengungkapkan bahwa tim tersebut akan mengambil keputusan untuk kembali menggunakan mesin spec B di Rusia.

Red Bull tidak memungkiri fakta bahwa mereka mungkin perlu mengambil penalti di beberapa titik setelah memasang mesin baru di Italia, dan keputusan yang diambil untuk GP Rusia setidaknya memungkinkan mereka memangkas jarak penalti dengan mesin yang lebih segar.

"Ini [mesin Spec C] adalah sesuatu yang semoga dapat diperbaiki saat berikutnya kami menggunakan mesin ini.”

"Kemungkinannya adalah, kami akan menggunakan mesin spec B di grand prix berikutnya. Kami harus melihatnya dalam persiapan untuk Sochi, tapi sayangnya sepertinya kami akan dikenakan beberapa penalti."

Keputusan menggunakan mesin spec B untuk para drivernya kemungkinan karena fakta bahwa mesin spec B lebih bisa diandalkan sementara spec C meskipun lebih kencang namun dengan masalah yang membayangi menimbulkan risiko yang cukup besar

Horner mengatakan bahwa masalah yang dialami Verstappen di Singapura adalah karena mesin Renault belum dipetakan dengan baik untuk kondisi kelembaban tinggi.

"Saya pikir masalahnya adalah, karena torsi, dengan kondisi ambien ini, mesin tidak dioptimalkan," katanya. "Dan itu menjadi masalah sepanjang akhir pekan, terlebih pada tikungan lambat.”

Artikel Tag: gp rusia, Sirkuit Sochi, F1 2018, Red Bull