Wolff Tak Permasalahkan Keputusan FIA di Fase Akhir GP Italia

Berita F1: Bos Mercedes, Toto Wolff, mendukung keputusan FIA menurunkan Safety Car saat terjadi insiden di lap-lap akhir GP Italia karena sudah sesuai dengan regulasi.

Gegara mobil Daniel Ricciardo yang mogok secara tiba-tiba di lap ke-48, Steward menginstruksikan Safety Car untuk memandu balapan GP Italia. Pasalnya, para marshal kesulitan mendorong mobil McLaren MCL36 milik Ricciardo yang mati dalam keadaan gigi masih terpasang. Mereka sampai harus menggunakan crane untuk memindahkannya.

Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa pebalap untuk masuk pit. Perlombaan diakhiri dengan Max Verstappen dan para rivalnya mengebut di tikungan terakhir Sirkuit Monza.

Para penggemar dan petinggi beberapa tim jet darat mengaku kecewa karena kemunculan Safety Car membuat pebalap jadi kehilangan kesempatan untuk finis di posisi lebih baik. Sebaliknya bos Mercedes, Toto Wolff, menilai keputusan FIA sudah tepat jika melihat buku aturan.

“Sangat jelas, ada aturan dan mereka tertulis. Dan dari sudut pandang saya, terlepas dari saya trauma atau tidak di Abu Dhabi, regulasi ini telah diikuti hingga hari ini,” katanya dikutip dari Motorsport.com.

“Ada mobil keluar dari trek, ada marshal dan crane di sana. Itu kenapa mereka tidak mengizinkan siapa pun menyalip. Kemudian, tidak cukup waktu untuk memulai balapan ketika semua mobil saling kejar,” ia menjelaskan.

“Jadi jika seseorang tidak gembira dengan regulasi dan Anda ingin mengadakan pertunjukan besar dan dua lap balapan dan kemudian kacau. Saya pikir saya sudah siap dengan itu.”

“Namun kemudian, kami perlu mengubah regulasi. Jadi saya pikir, tak perlu mengeluhkan apa yang terjadi karena ini adalah aturan,” tegas pria asal Austria itu.

Toto Wolff merasa puas karena direktur balap teguh menegakkan aturan. Bahkan berbagai tekanan dari luar dianggap seperti angin lalu.

“Saya sangat puas untuk melihat ada direktur balap dan koleganya bahwa menerapkan aturan melawan tekanan media dan tekanan penggemar dan siapa pun yang melanggar regulasi. Setidaknya, Abu Dhabi, dalam hal itu, memberikan FIA kepercayaan diri lebih besar demi menerapkan regulasi,” ia menuturkan.

Artikel Tag: GP Italia, Mercedes, F1 2022