Thiem Sepakat Dengan Osaka Tentang Kesehatan Mental, Tapi Tidak Dengan Ini

Berita Tenis: Selama wawancara baru-baru ini dengan Servus TV, Dominic Thiem membahas salah satu topik tentang kesehatan mental di dunia olahraga.

Petenis berkebangsaan Austria juga ditanya tentang sikap Naomi Osaka terkait kewajiban media, mengingat petenis berkebangsaan Jepang secara terbuka membicarakan tentang pengaruhnya terhadap kesehatan mental petenis.

Juara US Open musim 2020 sepakat dengan sudut pandang Osaka dan menekankan bahwa terlalu sedikit perhatian yang diberikan kepada kesehatan mental. Ia juga menyatakan bahwa ia akan tidak akan melakoni sebuah turnamen jika ia tidak bisa memenuhi kewajiban media.

Juara Australian Open musim 2021 menyebabkan kegaduhan di French Open musim ini dengan memilih untuk tidak melakukan konferensi pers demi melindungi kesehatan mental. Ia lalu mengungkapkan bahwa ia telah mengalami depresi sejak musim 2018. Ia pun mundur dari Wimbledon.

Osaka kembali beraksi di Cincinnati pekan lalu, tetapi berlinang air mata di pertengahan konferensi pers pertamanya karena alasan yang hanya diketahui sang petenis.

Petenis berkebangsaan Jepang selalu menekankan bahwa kesehatan mental petenis tidak diperhatikan dengan baik seperti kondisi fisik mereka. Untuk hal tersebut, petenis berkebangsaan Austria sepakat.

“Apa yang Naomi Osaka katakan pada dasarnya tepat, bahwa terlalu sedikit perhatian yang diberikan kepada kesehatan mental. Jika anda mundur dari turnamen karena cedera kecil maka alasan itu akan langsung diterima, tetapi jika anda tidak baik-baik saja secara mental, jika anda tidak memiliki fase yang positif, maka hal itu akan sedikit aneh. Seharusnya tidak seperti itu,” jelas Thiem.

Namun, petenis berkebangsaan Austria tidak satu pandangan dengan Osaka terkait konferensi pers. Ia menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan dirinya untuk tidak memasuki sebuah turnamen, jika ia tidak siap untuk menghadapi media.

Thiem juga meyakini bahwa orang-orang seharusnya lebih terbuka jika petenis memilih melewatkan beberapa turnamen akibat kekhawatiran akan kesehatan mental.

“Hal yang tidak saya setujui dari sikapnya adalah pertemuan dengan pers dan media, yang tentu menjadi bagian dari melakoni turnamen,” aku Thiem.

“Jika saya tidak siap untuk melakukannya saat ini, untuk semua usaha dan usaha dalam sebuah turnamen sangat besar, maka saya seharusnya tidak bermain di sana.”

“Seperti jika saya mengatakan bahwa saya tidak mengambil rehat saat ini atau saya tidak akan melakoni beberapa turnamen karena saya membutuhkan rehat secara mental, maka hal itu seharusnya diterima dengan lebih baik oleh publik.”

Petenis berusia 27 tahun bukan orang asing dengan tekanan mental. Ia memiliki mimpi untuk memenangkan gelar Grand Slam, yang ia wujudkan musim lalu setelah bekerja keras selama bermusim-musim.

Namun sejak memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di US Open, petenis berkebangsaan Austria kesulitan untuk menemukan motivasi, sehingga menyebabkan kekalahan tidak biasa pada musim ini.

“Dari usia yang masih muda, kami, atlet top, tidak terbiasa dengan hal lain, kecuali untuk menang dalam hidup ini. Itulah mengapa kami selalu dikelilingi tekanan dalam setiap pertandingan atau setiap performa, baik di olahraga lain, dari usia yang masih sangat muda. Tentu itu menyulitkan dan ada juga kekhawatiran akan kegagalan.”

Berbeda dengan Osaka yang telah mengantongi empat gelar Grand Slam, Thiem tidak akan mempertahankan gelar US Open pada musim ini. Ia terpaksa mundur dan mengakhiri musim 2021 lebih awal akibat cedera pergelangan tangan yang ia alami ketika turun di Mallorca, turnamen sebelum Wimbledon musim ini. Tetapi ia yakin bahwa ia akan sepenuhnya pulih pada musim depan.

Artikel Tag: Tenis, US Open, Dominic Thiem, Naomi Osaka