Tanpa Tekanan, Naomi Osaka Berharap Hasil Yang Lebih Baik Di Wimbledon

Berita Tenis: Dengan diangkatnya tekanan sebagai petenis peringkat 1 dunia, Naomi Osaka mengincar kesuksesan di Wimbledon musim ini dan berharap mendapatkan undian pertandingan yang cukup baik.

Harapan petenis berusia 21 tahun, Osaka untuk memenangkan gelar Grand Slam ketiga secara beruntun kandas setelah terhempas dari babak ketiga French Open musim ini.

Osaka mengakui bahwa kekalahan dari Katerina Siniakova di French Open musim ini mungkin hal terbaik yang bisa terjadi bagi petenis yang tidak nyaman dengan sorotan banyak pihak.

Sejak saat itu, Osaka kehilangan posisinya di peringkat 1 dunia dan akan menuju Wimbledon sebagai petenis unggulan kedua.

“Selama musim clay-court kali ini, terlihat bahwa saya cukup stres di sepanjang waktu,” aku Osaka ketika ditanya mengenai tekanan menjadi petenis peringkat 1 dunia yang mengincar gelar French Open untuk disandingkan dengan gelar US Open dan Australian Open yang telah dimenangkannya.

“Sekarang, saya kembali bersenang-senang. Saya kembali merasa rileks.”

Di French Open, Osaka mengeluh bahwa tekanan yang dihadapinya menyebabkan ia secara konstan mengalami sakit kepala, stres, dan kelelahan.

Namun, ketika undian pertandingan Wimbledon akan ditentukan, sakit kepala mungkin akan lebih menyerangnya. Dari dua lawatan terakhir Osaka ke Wimbledon, ia hanya berakhir di babak ketiga.

Pada musim 2017, Osaka kalah dari Venus Williams yang melenggang hingga ke final. Musim lalu, ia kalah dari sang juara, Angelique Kerber. Di musim grass-court 2019, Osaka pun baru mengantongi satu kemenangan.

“Saya tidak benar-benar merasa nyaman di atas grass-court,” ungkap Osaka. “Lapangannya benar-benar berbeda dengan lapangan lainnya. Saat masih anak-anak, saya tidak pernah bermain di grass-court.”

Paruh pertama musim 2019 berjalan bak rollercoaster bagi Osaka. Sejak memenangkan Australian Open, ia berpisah dengan pelatihnya, Sascha Bajin dan belum melakoni final lainnya.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Naomi Osaka