Bos Yamaha Sebut Fabio Quartararo Punya Kemiripan dengan Rossi

Berita MotoGP: Bos Yamaha, Lin Jarvis, melihat beberapa kesamaan antara Fabio Quartararo dengan Valentino Rossi, yakni dari segi kekuatan mental dan teknik pengendalian motor.

Dua pekan lalu, Fabio Quartararo sukses mempersembahkan gelar juara dunia ke-18 untuk Yamaha seusai finis keempat di seri MotoGP Emilia Romagna. Dengan dua balapan yang tersisa, Quartararo menjadi rider ketujuh yang berhasil memberikan trofi kemenangan kelas utama untuk pabrikan asal Jepang tersebut.

Di era MotoGP, rider asal Prancis itu menjadi juara dunia ketiga asal Yamaha setelah Valentino Rossi (2004, 2005, 2008, 2009) dan Jorge Lorenzo (2010, 2012, 2015).

Sebelumnya, di era mesin 500cc, pabrikan berlogo garpu tala itu berhasil menyabet titel dunia pebalap lewat Giacomo Agostini (1975), Kenny Roberts (1978, 1979, 1980), Eddie Lawson (1984, 1986, 1988), dan Wayne Rainey (1990, 1991, 1992).

Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengaku sudah memiliki harapan tinggi kepada Quartararo sejak ia pertama kali datang ke timnya.

“Saat kami membawa Fabio ke tim pabrikan (Monster Energy Yamaha MotoGP) untuk musim balap 2021, kami yakin dengan bakat yang dimilikinya,” ucap Jarvis dikutip dari Motorsport.com.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa perubahan yang harus dilakukan Quartararo sebelum kejuaraan MotoGP 2021 berlangsung, salah satunya yakni berusaha untuk beradaptasi dengan tim baru.

“Tidak sampai di situ. Pada saat bersamaan ia harus menghadapi tekanan media yang lebih besar karena posisinya sebagai pebalap tim pabrikan,” ia menjelaskan.

“Namun Fabio menguasai semua tugas ini dengan tenang. Ia langsung mampu menunjukkan performa bagus pada awal musim dengan kemenangan di Doha dan Portimao (seri kedua dan ketiga),” lanjutnya.

Kinerja Fabio Quartararo anjlok pada seri keempat, MotoGP Spanyol, saat hanya finis ke-13, meskipun sebelumnya ia meraih pole position dan mencatatkan lap tercepat. Masalah arm pump yang dideritanya ternyata menjadi penyebab hasil buruk tersebut.

Kendati begitu, rider berusia 22 tahun itu mampu bangkit dari keterpurukannya secara bertahap dengan mengamankan podium ketiga pada balapan kandangnya, MotoGP Prancis.

Hasilnya, sampai seri ke-16 atau menjelang dua perlombaan yang tersisa musim ini, ia menjadi satu-satunya pebalap yang konsisten membukukan poin setiap akhir pekan balapan.

“Saat itu menjadi periode sulit bagi Fabio. Insiden seperti itu bisa saja menghantam mentalnya. Tetapi, hal tersebut ternyata berhasil diatasinya dengan dingin,” kata Jarvis.

Pria asal Inggris tersebut menyebut kekuatan mental Fabio Quartararo membuat dirinya dan seluruh kru Yamaha terkagum-kagum. Pasalnya, rekan setim Franco Morbidelli itu tidak pernah ingin terhalang dengan masalah atau tekanan dalam usahanya merebut gelar juara.

“Sikap seperti itu sungguh luar biasa. Fabio seolah tidak pernah lelah untuk menang. Pada saat bersamaan, ia mampu menikmati setiap duel di atas motornya,” ia menuturkan.

“Kombinasi fantastis seperti ini (kekuatan mental dan teknik brilian dalam mengendalikan motor) sudah lama tidak terlihat di tim kami sejak Valentino Rossi,” tukasnya.

Artikel Tag: Fabio Quartararo, yamaha, Valentino Rossi, MotoGP 2021