Ferrari Tegaskan Ingin Bangkit di GP Azerbaijan

Berita F1: Bos Ferrari, Mattia Binotto, menyebut timnya telah mengambil pelajaran berharga dari kesalahan di GP Monako. Mereka pun yakin bisa bangkit dari GP Azerbaijan.

Charles Leclerc yang sukses mengalamankan pole position GP Monako gagal mewujudkannya menjadi kemenangan setelah Ferrari keliru menerapkan strategi pit stop. Leclerc sangat kecewa dengan keputusan timnya yang terburu-buru untuk mengganti ban slick ketika Red Bull Racing masih nyaman melaju dengan ban basah.

“Kadang-kadang kesalahan bisa terjadi tetapi ada terlalu banyak kesalahan secara keseluruhan,” kata Leclerc dilansir dari Motorsport.com.

“Ini sulit seperti tahun-tahun sebelumnya di sini, jadi saya mulai terbiasa dan kembali ke rumah dengan perasaan kecewa. Tetapi kami tidak bisa melakukan itu, terutama di saat kami berada sekarang,” ia melanjutkan.

Kekecewaan yang dirasakan oleh pemuda berusia 24 tahun itu bukan hanya karena gagal meraih kemenangan, tapi ia juga gagal menjangkau zona podium.

Bos Ferrari, Mattia Binotto, pun mengakui timnya melakukan kesalahan dalam menerapkan strategi. baik. Pria asal Italia itu memastikan pihaknya telah mengambil pelajaran berharga dari kejadian di GP Monako dan akan tampil lebih kuat di balapan berikutnya.

“Saya cukup yakin bahwa situasi itu akan membuat kami lebih kuat. Kami cukup sadar, menjadi kompetitif adalah sebuah keharusan, dan menang adalah tugas lain. Itu tingkat kesulitan lain,” tutur Binotto.

“Saya pikir sebagai sebuah tim, kami masih berkembang, belajar dan mungkin itu akan memakan waktu lebih lama,” jelasnya.

Ini merupakan kekalahan kedua bagi Ferrari dan Charles Leclerc di F1 2022, setelah tak dapat melanjutkan perlombaan akibat masalah teknis pada power unit di GP Spanyol.

Kegagalan di Monte Carlo membuat perolehan poin Leclerc makin jauh dari Max Verstappen yang saat ini duduk di posisi puncak klasemen sementara Formula 1 2022 dengan keunggulan sembilan poin.

Artikel Tag: Ferrari, F1 2022, GP Azerbaijan, gp monako