Kenangan Robert Pernah Dapat Tugas Sebagai Pemain Merangkap Pelatih

Berita Liga 1 Indonesia: Kisah unik dijajal oleh Robert Rene Alberts dalam awal karir kepelatihannya. Dia sempat dipercaya memegang peran ganda di satu tim, yaitu menjadi pelatih serta menjabat sebagai juru racik taktik.

Robert yang saat itu masih muda mendapat tawaran untuk hijrah membela klub Swedia atas ajakan pelatih asal Inggris. Dirinya memperkuat Raa IF namun karirnya kurang moncer. Lalu lantaran mengalami cedera, Robert hengkang ke Hittarps IK.

"Dari klub itu lalu saya pindah ke klub lain karena mengalami cedera di punggung bagian bawah dan dokter menyuruh saya untuk melakukan operasi di usia yang sangat muda, sekitar usia 24. Jadi saya menolaknya karena tak ada garansi saya bisa bermain sepakbola lagi," ujar Robert ketika diwawancara.

"Jadi ketimbang operasi, saya melakukan program ketat, untuk meningkatkan otot punggung. Saya bangkit dari masalah itu dan ketika ketika saya bermain untuk tim yang kastanya di bawah, klub yang bernama Hittarps IK," lanjut Robert.

Sempat merosot karirnya, Robert mulai membangun lagi karirnya di Swedia. Di sana Robert mulai bangkit dan rutin bermain lagi selama beberapa musim. Lalu tugas mengejutkan datang padanya, ketika manajamen menunjuknya sebagai pemain sekaligus pelatih.

"Apa yang terjadi berikutnya, ketika saya masih aktif bermain, manajemen meminta pelatih kami untuk pergi dan saat itu saya masih berusia 30-31 tahun. Saat pelatih pergi pihak manajemen meminta saya untuk menjadi pelatih juga. Sehingga saya menjadi pemain merangkap pelatih di tim tersebut," tuturnya.

Tugas yang diberikan manajemen tidak ditolaknya, Robert malah merasa tertantang dengan peran barunya. Hingga akhirnya pria asal Belanda ini banyak belajar dan merasakan sensasi sebagai pelatih.

"Itu tentu peran yang beda, karena sebelumnya saya menikmati peran sebagai pemain dan setelah itu saya menjadi pelatih bagi teman-teman satu tim. Saya lalu membangun program latihan dan taktik yang akan dimainkan," ujar pria 65 tahun itu.

"Saya menikmati itu sejak awal. Saya juga mendapat hasil yang luar biasa. Di satu kesempatan kami merupakan teman satu sama lain tapi di kesempatan berbeda saya menjadi pelatih mereka. Tetapi pemain tetap percaya dengan apa yang saya sampaikan dan kami mencapai sukses bersama," jelasnya.

"Jadi peran sebagai pemain-pelatih sangat berguna untuk saya, dari sana saya belajar. Bahwa dari apa yang saya katakan, saya harus teguh pendirian tanpa harus mencari-cari banyak alasan. Karena di satu sisi saya bermain sebagai pemain yang menghuni starting eleven dan saya juga menjadi pelatih," tukasnya.

Artikel Tag: robert rene alberts, Persib, Bandung