Anthony Edwards Berharap Tampil Lebih Baik Di Game 3 Versus Mavs

Anthony Edwards melaju ke arah ring dengan waktu yang semakin menipis dan Minnesota Timberwolves berpegang teguh dengan keunggulan dua poin atas Dallas Mavericks.

Edwards berhenti di garis pelanggaran saat tiga pemain bertahan Mavericks mendekat, ragu-ragu untuk melakukan tembakan di malam yang kurang baik bagi pemain berusia 22 tahun ini.

Ia mencari celah di sisi kanannya. Kemudian ia berputar ke kiri, melayang di udara dan, karena tidak melihat jalan menuju ring yang disukainya, ia mengumpan ke arah pinggir lapangan kepada Naz Reid yang melenceng ke luar lapangan dengan 13 detik tersisa.

Pelatih Wolves, Chris Finch, hanya bisa meringis setelah timnya kehilangan penguasaan bola. Kemudian muncul kesalahan dalam pertahanan yang membuat turnover Anthony Edwards itu semakin terlihat buruk.

Rudy Gobert menukar posisi dengan Jaden McDaniels untuk menjaga Luka Doncic di bagian atas garis 3 poin, di mana sebuah lemparan 3 angka berhasil dilakukan dengan 3 detik tersisa untuk memberikan kemenangan 109-108 bagi Mavericks di hari Jumat (24/5) lalu.

Itulah situasi di akhir pertandingan yang membuat Wolves kehilangan superstar mereka sejauh ini di final Wilayah Barat, tertinggal 2-0 dalam seri dan menuju ke Dallas untuk Game 3 pada hari Minggu (26/5).

"Cerita yang sama seperti malam sebelumnya: Pergantian pemain dalam permainan, tidak akan menyelesaikannya," kata Finch.

Finch menyalahkan dirinya sendiri karena tidak meminta timeout untuk mengembalikan Mike Conley ke dalam pertandingan untuk menguasai bola dan memulai serangan seperti yang dilakukannya dengan cekatan setiap kali dia berada di lapangan

Anthony Edwards - yang mencetak 21 poin dari 5 dari 17 tembakan - adalah pemain yang paling diinginkan oleh Wolves untuk menguasai bola, tentu saja, namun lawan-lawannya di playoff ini terus menempatkan tiga, empat, atau bahkan lima pemain bertahan untuk mencegahnya mencapai ring atau berhenti untuk melakukan tembakan.

"Mereka hanya menunjukkan kepada saya kerumunan orang, Bung, duduk di celah. Namun, saya menolak banyak tembakan, seperti tembakan jarak menengah dan sebagainya," kata Anthony Edwards. "Saya banyak menolaknya. Tapi kami mendapatkan penampilan terbuka, jadi saya tidak akan mengulanginya."

Memang, Reid melakukan 7 dari 9 tembakan dari jarak 3 angka untuk mencetak 23 poin. Percobaan terakhirnya pada saat buzzer sudah masuk namun melambung keluar. Ketika Edwards membuang bola pada penguasaan bola sebelumnya, Reid awalnya terbuka di sudut dan memotong ke arah sayap ketika operan mengarah ke titik yang telah dikosongkannya.

Anthony Edwards mengatakan bahwa ia kelelahan di Game 1, setelah Wolves hanya memiliki dua hari libur setelah kebangkitan mereka yang penuh semangat dari deficit 20 poin untuk mengalahkan Denver di laga tandang pada Game 7 seri putaran kedua. Kali ini, ia bermain dengan lebih banyak energi di kedua sisi lapangan - namun pengambilan keputusannya masih perlu ditingkatkan.

"Pada babak pertama saya melakukan beberapa kali masuk dan keluar. Maksud saya, Anda tidak dapat mengontrol keberhasilan dan kegagalan dalam permainan, jadi saya tidak terlalu menekankan pada saya untuk tampil ofensif, saya kira," kata Edwards, yang hanya melesakkan 11 dari 33 tembakan dalam seri ini dan 30 dari 89 tembakan dalam lima pertandingan terakhirnya. "Teruslah melakukan permainan yang benar dan semoga kami bisa meraih kemenangan."

Yang menambah masalah bagi Wolves adalah fakta bahwa pencetak angka terbanyak kedua, Karl-Anthony Towns, hanya mencetak 10 dari 32 angka dalam seri ini - termasuk 3 dari 14 dari garis 3 poin.

"Saya dan KAT, kami tidak dapat mengontrol tembakan yang masuk dan keluar. Dia melakukan beberapa tembakan yang masuk dan keluar. Saya memiliki sekitar tiga atau empat di antaranya," kata Anthony Edwards, "jadi semuanya bagus."

Artikel Tag: Anthony Edwards