Ragam Sepak Bola: Akibat Kerusuhan Berdarah 6 Tahun Lalu, Satu Suporter PSG Divonis Penjara 3 Tahun

Ligaolahraga - Ragam Sepak Bola: Salah satu supporter Paris Saint Germain dijatuhi hukuman penjara dan seorang lagi dibebaskan oleh pengadilan karena kasus kematian seorang supporter PSG lain, enam tahun lalu.

Setelah pertandingan yang berhasil dimenangkan oleh PSG dengan skor 3-0 di Parc des Princes pada Februari 2010 lalu, suporter Yann Lorence terlibat dalam sebuah kerusuhan berdarah dengan suporter PSG lain di luar stadion.

Lorence, 37 tahun, berada dalam kondisi kritis dan harus dirawat di rumah sakit, namun sebulan kemudian dia dinyatakan meninggal karena cedera yang didapatnya pada malam berdarah itu.

Dua orang suporter PSG, Jeremi Banh dan Romain Lafon, menjalani persidangan pada Kamis lalu dengan tuduhan ‘kekerasan disengaja yang mengakibatkan kematian yang tidak disengaja’ atas Lorence.

Rabu lalu, Banh dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun, sementara Lafon dibebaskan. Banh akan menjalani hukuman selama 3 tahun di penjara, sementara 2 tahun selanjutnya akan tergantung dengan kelakuannya di 3 tahun pertama.

Jika dibebaskan setelah 3 tahun, dia tidak akan diijinkan membawa senjata api dan berada di lingkungan stadion.

Sementara Lafon saat ini tengah berada di penjara karena kasus kerusuhan antara suporter PSG dan Malmo pada September lalu, dan dia belum akan dilepas sampai tahun depan.

Kematian Lorence membuat PSG mengambil tindakan keras pada suporter ultras mereka, yang berakibat pada pembatalan tiket pertandingan di Parc des Princes dan pelarangan bagi seluruh kelompok ultras di bawah ‘Plan Leproux’, yang dipimpin oleh mantan presiden Robin Leproux.

Leproux juga dipanggil menjadi saksi dalam pengadilan dua suporter minggu lalu, dan bicara di pengadilan pada hari kedua.

Artikel Tag: PSG, Ultras, Parc des Princes