Caitlin Clark Lega Setelah Indiana Fever Raih Kemenangan Pertama

Beban berat akhirnya lepas dari pundak Caitlin Clark dan Indiana Fever. Rookie WNBA yang penuh sensasi dan timnya memenangkan pertandingan pertama mereka musim ini.

Fever bangkit dari ketertinggalan 11 poin di paruh pertama untuk mengalahkan Los Angeles 78-73 dan menghentikan lima kekalahan beruntun pada Jumat (24/5) lalu di depan penonton kandang Sparks yang berjumlah 19.103 orang di Crypto.com Arena.

Caitlin Clark mencetak 11 poin dan 10 rebound untuk double-double WNBA pertamanya. Ia memasukkan dua lemparan 3 angka di menit-menit akhir setelah gagal pada tujuh percobaan pertamanya dari jarak jauh. Ia memiliki delapan assist dan hanya melakukan dua turnover.

Kelegaan terlihat jelas di wajah Clark saat bel berbunyi. Ia tersenyum saat berjalan melintasi lapangan untuk menyapa aktor dan sesama warga Iowa, Ashton Kutcher, istrinya Mila Kunis, dan anak-anak mereka. Di antara kerumunan penonton terdapat para penggemar yang mengenakan kemeja Iowa berwarna emas.

"Malam-malam seperti malam ini hanya mengingatkan saya mengapa saya suka bermain basket dan mengapa saya mulai bermain basket," katanya. "Anda mendapatkan kemenangan dan Anda berjalan keluar dari lapangan dan ada begitu banyak anak kecil yang meneriakkan nama Anda dan senang menonton Anda."

Awal karier profesionalnya cukup sulit bagi Caitlin Clark, yang setiap gerakannya sudah diawasi saat menjadi pencetak angka terbanyak dalam karier bola basket pria dan wanita di Iowa. Perhatian dan tekanan semakin meningkat ketika Fever memilihnya sebagai pemain nomor satu dalam draft WNBA.

"Ini benar-benar angin puyuh," katanya. "Saya merasa lebih sering berbicara dengan media daripada berbicara dengan keluarga saya sendiri, dan itu sangat menyedihkan. Itu sangat banyak untuk seseorang yang berusia 22 tahun. Terkadang hal itu bisa menjadi sulit. Tim kami masih sangat muda. Sulit untuk mengatasinya."

Kekalahan dalam lima pertandingan di awal musim hanya menambah kritikan dari para kritikus, yang sebagian besar dari mereka secara otomatis menjagokan Fever untuk memenangkan gelar juara WNBA setelah mencatatkan rekor 13-27 tahun lalu.

"Peluru-peluru terus berdatangan setiap hari, setiap pertandingan yang merupakan pertandingan yang ketat," ujar pelatih Fever, Christie Sides. "Orang-orang ingin hal itu terjadi sekarang dan bukan seperti itu caranya."

Caitlin Clark mengatakan bahwa menjauh dari media sosial telah menyehatkan baginya. Rekan setimnya, Aliyah Boston, yang mencetak 17 poin pada hari Jumat, juga telah berhenti menggunakan media sosial sebagai upaya "untuk melindungi ketenangan saya."

"Ada banyak pelatih di sofa dan ada banyak orang yang tidak pernah menginjak lantai yang terus memberi tahu Anda bagaimana seharusnya Anda bermain bola basket," kata Boston. "Sejujurnya, kami mengacaukan taruhan apa pun atau apa pun yang mereka lakukan dan secara pribadi saya lebih suka tidak tahu karena jelas saya mencoba untuk mendapatkan rebound tersebut. Saya hanya tidak berhasil."

Caitlin Clark tidak mengeluh. Ia mengetahui ekspektasi yang menantinya sebagai seorang pemain profesional dan menegaskan bahwa ia "tidak akan mengubahnya demi dunia."

Meraih kemenangan pertama bagi Indiana di arena yang sama di mana Kobe Bryant membintangi Los Angeles Lakers merupakan hal yang istimewa bagi Clark. Ia memiliki pola pikir kompetitif yang sama dengan mendiang superstar tersebut, namun tetap ingin mempertahankan sisi dirinya yang lebih ringan.

"Saya tidak pernah ingin kehilangan kesenangan dari permainan ini," katanya.

Artikel Tag: Caitlin Clark