Pemaksaan Laga Barcelona Kontra Las Palmas Adalah Pengebirian Demokrasi Pemerintah Spanyol Terhadap Catalan

Penulis: Rei Darius
Senin 02 Okt 2017, 20:12 WIB
Pemaksaan Laga Barcelona Kontra Las Palmas Adalah Pengebirian Demokrasi Pemerintah Spanyol Terhadap Catalan

Barcelona bermain tanpa penonton kontra Las Palmas (Image: BBC)

Ligaolahraga.com -

Ragam Liga Spanyol: Barcelona dipaksa bermain menghadapi Las Palmas tanpa penonton di Estadio Camp Nou setelah La Liga menolak permintaan klub untuk menunda laga meski terjadinya kerusuhan saat pemungutan suara untuk memerdekakan Catalan.

Pertandingan ini seharusnya tak perlu dimainkan, setelah kebrutalan polisi-polisi Spanyol terhadap para pemilih yang membuat sekitar 700 orang luka-luka di tengah kekacauan pemungutan suara untuk memerdekakan Catalan pada hari Minggu (1/10) kemarin, saat yang sama ketika Barcelona harus menjamu Las Palmas tanpa penonton di Camp Nou.

Pemerintah Spanyol mengirimkan ratusan polisi dari seluruh penjuru negeri untuk menghentikan pemungutan suara yang diklaim oleh mereka sebagai hal yang ilegal. Dan ketika orang-orang Catalan sudah semakin ramai untuk menggunakan hak suara mereka demi memilih kemerdekaan, para polisi tersebut memilih untuk gunakan kekerasan selagi ditonton oleh dunia.

Barca tidak ingin bermain. Dalam pernyataannya kemarin, klub mengatakan: "FC Barcelona mengutuk insiden yang terjadi di sebagian besar tempat di Catalunya hari ini untuk mencegah masyarakat menggunakan hak demokrasi secara bebas."

"Mengingat insiden tak terduga yang terjadi kali ini, Dewan Klub memutuskan bahwa pertandingan melawan Las Palmas akan bermain tanpa penonton menyusul dengan penolakan Liga Profesional Sepak Bola (LFP Spanyol) untuk menunda pertandingan."

Kalimat terakhir menyatakan dengan jelas bahwa Barcelona tidak ingin memainkan pertandingan, namun mereka dipaksa. Penolakan itu juga diikuti dengan ancaman pengurangan enam poin berdasarkan pernyataan dari Presiden Josep Maria Bartomeu, dan ini bisa jadi hal yang vital bagi perjuangan mereka menjuarai La Liga. Dalam segala cara, ini bukanlah situasi yang menguntungkan bagi berbagai pihak yang terlibat.

Ratusan fans dipaksa berada di luar terlepas dari adanya kecemasan keamanan. Dengan tensi terus meninggi, Barca memutuskan bahwa mereka akan bermain, namun mereka juga ingin membuat pernyataan, jadi itu akhirnya harus dilaksanakan tanpa penonton.

Para pemain Las Palmas memasuki lapangan Camp Nou dengan bendera Spanyol di seragam mereka, selagi para pemain bintang Barcelona mengenakan seragam yang semodel dengan bendera Catalan sebelum berganti kepada seragam La Blaugrana seperti biasa.

Sepanjang pertandingan, papan skor di Camp Nou menunjukkan sebuah yang sangat singkat berbunyi "Demokrasi". Sepanjang hari, ratusan warga Catalan dikebiri haknya untuk memilih dan yang paling buruk adalah mereka pun tak diperbolehkan mendukung tim kebanggaan mereka di Camp Nou.

Hal ini seharusnya tak boleh terjadi sama sekali. Tensi selalu meninggi bagi polisi Spanyol yang berusaha menghentikan publik untuk memilih dengan segala cara yang mereka bisa lakukan dan hal yang paling masuk akal untuk dilakukan adalah dengan menjadwal ulang pertandingan Barcelona.

Namun sebelum pemaksaan pertandingan yang digelar kemarin, akal sehat seharusnya terbuka. Setelah kejadia mengejutkan di Catalunya pada hari itu, LFP harusnya menghormati keinginan Barcelona untuk menunda laga. Namun mereka malah memaksa pasukan besutan Ernesto Valverde untuk tetap bermain, bahkan diikuti dengan ancaman pengurangan poin jika menolak untuk bermain.

Ada perbedaan opini dalam pertemuan dewan jelang laga yang berujung pada pengunduran diri Carles Villarubbi dari jabatannya sebagai wakil Presiden Barcelona. Ini mungkin adalah kesempatan bagi klub asal Catalan untuk mengutarakan status Mes que un club (lebih dari sekedar klub) mereka dan berdiri untuk hak mereka.

"Bermain tanpa penonton adalah hal yang menghambat. Pemungutan suara hampa, itu adalah akibat dari kaki tangan dari mereka yang melakukan kekerasan tanpa pandang bulu," ucap eks Presiden klub, Joan Laporta, di akun pribadi Twitter-nya. "Bermain tanpa penonton adalah berkat kaki tangan dari mereka yang menghalangi hak asasi atas demokrasi dan kebebasan."

Namun mengingat fakta bahwa mereka diancam dengan pengurangan enam poin, maka Barca hanya memiliki sedikit opsi, dan keputusan untuk tetap melaksanakan pertandingan atas suruhan LFP adalah hal yang memalukan dan tidak menghormati, meski pertandingan pada akhirnya berakhir dengan kemenangan 3-0 bagi sang pemuncak klasemen sementara berkat sepasang gol Lionel Messi dan sebuah tandukkan dari Sergio Busquets.

Sayangnya, tidak ada fans yang bisa melihat mereka dan potret dari Camp Nou yang kosong adalah bayangan memori kelam dari hari buruk yang akan selamanya tergiang dalam sejarah Catalunya juga Spanyol.

Artikel Tag: Barcelona, Catalan, Referendum Catalunya, Spanyol, Las Palmas

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/pemaksaan-laga-barcelona-kontra-las-palmas-adalah-pengebirian-demokrasi-pemerintah-spanyol-terhadap-catalan
2412  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini