Jack Miller Ungkap Beratnya Tuntutan di MotoGP

Penulis: Abdi Ardiansyah
Senin 14 Jun 2021, 02:15 WIB
Jack Miller

Jack Miller

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Jack Miller mengaku menghadapi tantangan berat selama berkarier di ajang balap kelas utama karena ia tak melewati jenjang normal seperti pebalap lainnya.

Di antara rider MotoGP yang berada di grid beberapa tahun terakhir, Jack Miller menjadi pebalap yang melewati jalur promosi tak biasa. Selepas menjadi runner-up Moto3 2014, ia langsung meloncat ke kelas premier, tanpa mencicipi Moto2.

Di satu sisi, hal tersebut memang tampak mengagumkan. Tapi di sisi lain, Miller harus jatuh bangun menyesuaikan diri bersama LCR Honda di level premier karena usianya masih terlalu muda dan tak punya banyak pengalaman.

Setelah lima tahun, pebalap asal Australia itu baru bisa meraih hasil konsisten. Dari tim satelit Pramac Racing, ia akhirnya direkrut Ducati. Di usia 26 tahun, dirinya telah melakoni 106 balapan MotoGP.

Miller pun mengungkapkan banyaknya tantangan karena melewati jenjang karir yang tidak normal seperti pebalap lainnya.

“Ada banyak (tantangan). Saya kira hal terbesar adalah karena saya masih terlalu muda. Saya harus mengerti bagaimana serius semuanya dibanding kelas lebih rendah,” kata Miller.

“Anda dapat mengkompensasi banyak hal pada motor lebih kecil. MotoGP adalah pekerjaan yang melelahkan. Anda harus memberi segala yang Anda miliki agar bisa melakukannya. Saya harus mengerti seberapa banyak upaya yang harus saya lakukan untuk latihan,” ia mengisahkan.

Jack Miller sendiri merupakan jebolan Red Bull KTM Ajo. Talentanya mengesankan Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto dan Prinsipal Honda, Livio Suppo, sehingga mereka nekat melakukan keputusan berisiko.

“Kala itu tidak ada talenta Moto2 yang membuat kami antusias. Kami mendapat kesan bahwa Jack punya gaya balap yang cocok dengan MotoGP. Dia tidak berpikir dua kali tentang itu. Dia dan manajernya Aki Ajo sangat gembira dengan tawaran itu. Jack sangat muda. Jika Honda menawari Anda kontrak tiga tahun, maka ini adalah kesempatan bagus,” Suppo mengungkapkan kepada GPOne.com.

Dalam tim LCR, Miller menghadapi kenyataan yang keras, di antaranya sering mengalami cedera dan terjatuh saat balapan. Suppo menegaskan tahapan itu harus bisa dilewatinya dan harus cepat belajar serta bekerja keras.

“Pada awalnya, dia tidak cukup latihan, dia terlalu bergantung pada bakatnya. Mungkin dia tersesat kalau cepat dengan talenta di Moto2 dan tidak berbuat banyak untuk memperbaiki itu,” tutur Suppo.

Nakatomo kemudian pensiun pada 2016 dan Suppo juga berpisah dengan Honda pada tahun berikutnya. Tanpa dua sponsornya, kontrak Miller pun tidak diperpanjang. Ia kemudian ditampung Pramac Racing yang berhasil menempanya menjadi pebalap yang matang.

Desmosedici GP cocok dengan karakter balapnya sehingga prestasinya lebih terangkat dan mampu menapaki tangga podium. Sepanjang 2019-2020, ia berada di podium sembilan kali. Sedangkan musim ini Jack Ass telah memenangkan dua seri balapan.

“Anda dapat melihat talentanya. Dia berkembang dengan baik bertahun-tahun. Pedro Acosta, contohnya, tentu seorang fenomena, tapi untuk menjadi juara, Anda harus berkembang. Banyak pebalap kehilangan rangkaian. Itu hampir terjadi pada Jack juga, tapi dia berhasil. Anda dapat melihat selama beberapa tahun terakhir bahwa dia berhasil ke puncak,” ia mengakhiri.

Artikel Tag: Jack Miller, Ducati Lenovo, MotoGP 2021

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/jack-miller-ungkap-beratnya-tuntutan-di-motogp
1642  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini