Pembalap “Muntah dan Nyaris Pingsan ” di GP Qatar, FIA Segera Bertindak

Badan pengatur Formula Satu FIA mengatakan akan mengambil tindakan untuk melindungi keselamatan para pembalap setelah beberapa bintang olahraga ini dilaporkan muntah-muntah dan hampir pingsan selama gelaran Grand Prix Qatar pada Minggu (8/10).

Suhu di dalam kokpit mendekati 50 derajat Celcius di Sirkuit Internasional Lusail, kata pembalap Mercedes, George Russell, kepada Sky Sports setelah balapan. Reuters melaporkan bahwa pemasok ban Pirelli mengatakan bahwa suhu lintasan tidak turun di bawah 36 derajat Celcius selama balapan malam hari.

Pembalap Esteban Ocon dari Alpine mengungkapkan bahwa ia muntah di helmnya selama balapan dan menggambarkan kondisinya "seperti sauna", sementara pembalap Williams, Logan Sargeant, mengundurkan diri dari balapan di Lap 41 setelah menderita dehidrasi berat, demikian ungkap timnya. Menurut tim Williams, cuaca panas memperburuk "gejala seperti flu" yang dideritanya.

Pembalap Aston Martin, Lance Stroll, mengatakan setelah balapan bahwa ia "pingsan di dalam mobil", sementara Stroll dan pembalap Williams, Alex Albon, terlihat kesulitan untuk keluar dari mobil mereka setelah balapan.

Russell dari Mercedes, yang juga merupakan direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix, mengatakan kepada Sky Sports bahwa ini adalah "sejauh ini merupakan balapan yang paling menguras tenaga yang pernah saya ikuti."

Stroll mengatakan bahwa ia sempat tidak sadarkan diri selama balapan.

"Hari ini kami mungkin telah menemui batasnya," kata pembalap Lando Norris dari McLaren, dilansir dari Reuters. "Kami harus menemui batas itu dengan beberapa orang berakhir di pusat medis atau pingsan. Hal yang cukup berbahaya.

"Di TV mungkin tidak terlihat terlalu fisik, tetapi ketika Anda memiliki orang-orang yang akhirnya pensiun, itu terlalu berlebihan; untuk kecepatan yang kami lakukan, itu terlalu berbahaya.

"Ini adalah sesuatu yang perlu kita bicarakan karena seharusnya tidak terjadi sejak awal."

FIA mengeluarkan pernyataan pada hari Senin (9/10) yang mengatakan bahwa mereka telah memulai analisis situasi untuk "memberikan rekomendasi untuk situasi kondisi cuaca ekstrem di masa depan."

"FIA mencatat dengan keprihatinan bahwa suhu dan kelembapan yang ekstrem selama Grand Prix Formula 1 Qatar 2023 berdampak pada kesehatan para pembalap," demikian bunyi pernyataan tersebut. "Meskipun merupakan atlet elit, mereka seharusnya tidak diharapkan untuk berkompetisi dalam kondisi yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan mereka."

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa GP Qatar edisi 2024 akan berlangsung pada akhir tahun, pada 1 Desember, ketika suhu udara diperkirakan akan lebih dingin.

Namun, FIA mengatakan ingin mengambil "tindakan nyata sekarang" untuk mencegah situasi ini terulang kembali.

"Sejumlah langkah akan dibahas pada pertemuan komisi medis mendatang di Paris," lanjut pernyataan FIA itu. "Langkah-langkah tersebut dapat mencakup panduan untuk para peserta, penelitian tentang modifikasi untuk aliran udara yang lebih efisien di kokpit, dan rekomendasi untuk perubahan pada kalender agar sesuai dengan kondisi iklim yang dapat diterima, di antara yang lainnya."

Grand Prix pada hari Minggu lalu adalah balapan F1 kedua yang diadakan di Qatar, dan yang pertama sebagai bagian dari kesepakatan yang akan membawa olahraga ini ke Lusail setiap tahun selama satu dekade.

Artikel Tag: FIA