Ketua Ultras Inter Klaim Nyanyian untuk Koulibaly Tidaklah Rasis

Berita Liga Italia: Ketua dari grup ultras Inter Milan mengklaim bahwa defender Napoli, Kalidou Koulibaly, tidaklah mendapatkan perlakuan rasis oleh para pendukung klubnya lantaran mereka hanya mencoba untuk mengganggu lawan.

Il Nerazzurri mendapatkan hukuman untuk lalui dua pertandingan kandang tanpa penonton setelah ketahuan menyanyikan lagu rasis kepada Koulibaly ketika mereka meraih kemenangan dengan skor 1-0 di Boxing Day, namun Franco Caravita, ketua dari grup pendukung The Boys, menyatakan dengan bersikeras bahwa itu bukanlah niatan dari para ultras.

"Rasisme dalam stadion tidaklah ada," ucapnya, seperti yang dikutip oleh Romanews. "Cemoohan terhadap Koulibaly bukanlah hal yang rasis namun lebih kepada usaha untuk melemahkan lawan. Di curva, tidak ada rasisme, namun hanya ada kepicikan. Semua atau hampir semua fans Nerazzurri yang mencemooh Koulibaly pasti menginginkan jasanya berada di tim kami sebab dia adalah seorang pemain yang hebat.

"Larangan untuk datang ke stadion tidaklah bagus dan itu harus diubah. Tidak ada keadilan dalam hal ini, hingga saat ini hanya markas kepolisian yang memutuskan dan jika Anda tidak berbaik hati kepada polisi karena beberapa alasan, maka mereka bisa memenjarakan Anda selama lima tahun. Saya sepakat dengan Menteri Dalam Negeri, Matteo Salvini, yang berbicara tentang keamanan lebih di dalam dan di luar stadion.

"Di sisi lain, represi telah gagal dan konfrontasi harus dihindarkan. Kami harus duduk di satu meja dan beralasan, namun hanya dengan orang yang mengenal stadion dan curva. Itu merupakan kesalahan besar untuk berhenti karena fans. Jika mereka kembali, maka itu adalah langkah dari arah yang tepat."

Artikel Tag: Kalidou Koulibaly, Napoli, Inter Milan