Refleksi Roger Federer Usai Tersingkir Dari Perempatfinal Wimbledon

Berita Tenis: Roger Federer mendapatkan tepukan tangan sambil berdiri dari para penonton ketika ia meninggalkan lapangan utama setelah perjalanannya di Wimbledon ke-22 dalam kariernya berakhir.

Namun, petenis berusia 39 tahun belum akan menggantungkan raket dalam waktu dekat.

“Para penonton sangat mengagumkan,” ungkap Federer yang kalah dengan tiga set langsung dari Hubert Hurkacz di perempatfinal Wimbledon musim 2021.

“Tepukan tangan mereka fantastik. Saya menyukainya. Untuk itulah saya bermain. Untuk itulah saya masih bermain saat ini. Saya sangat bersyukur atas semua dukungan yang saya dapatkan di sini selama bermusim-musim.”

“Saya sebenarnya merasa sangat senang bahwa saya sampai sejauh ini di London dan saya sebenarnya mampu melakoni Wimbledon dengan level yang saya miliki, setelah semua hal yang telah saya lalui. Tentu saya masih ingin bermain lagi, tetapi di usia saya saat ini, anda tidak akan pernah merasa yakin dengan apa yang anda di hadapan anda.”

Bintang tenis Swiss menjalani dua operasi lutut pada Februari dan Mei musim lalu, tetapi ia tampak jelas merasa senang bisa kembali ke Grand Slam di London yang telah ia menangkan dalam delapan kesempatan.

“Saya bisa melakukannya pada musim ini, yang tentu membuat saya merasa sangat senang,” tambah Federer yang melakoni turnamen kelimanya pada musim 2021.

“Saya akan menghabiskan beberapa hari untuk istirahat. Tentu kami akan sedikit berbicara, tergantung perasaan saya, lalu beberapa hari ke depan juga. Dari situ, kami akan merencanakan langkah selanjutnya.”

“Saya merasa senang saya bisa melalui semua proses, termasuk menelan kekalahan dan mencoba bermain di Paris, Jenewa, Doha, dan Halle, mempersiapkan diri saya untuk melakoni pertandingan sengit di sini, di Wimbledon. Saya pastinya harus menjadi petenis yang lebih baik jika saya ingin lebih kompetitif di level tertinggi.”

Petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam kini akan menyusun kembali kekuatan bersama pelatihnya, Ivan Ljubicic dan Severin Luthi serta merencanakan turnamen selanjutnya.

“Anda membutuhkan tujuan ketika anda melalui rehabilitasi seperti yang saya lakukan. Anda tidak bisa memikirkan seluruh gunung untuk didaki dalam satu waktu. Anda harus melaluinya selangkah demi selangkah. Wimbledon adalah salah satu langkah super pertama saya,” lanjut Federer.

“Kini setelah semuanya berakhir, anda hanya harus menilai kembali semuanya. Anda harus duduk, membicarakan apa yang berjalan dengan baik, apa yang tidak berjalan dengan tidak baik, bagaimana kondisi fisik anda.”

Setelah kekalahan tiga set langsung pertamanya di Grand Slam London sejak musim 2002 di babak pertama, Federer mengakui, “Yang jelas, masih ada banyak hal yang hilang dalam permainan saya yang mungkin 10, 15, atau 20 musim lalu sangat sederhana dan normal bagi saya untuk melakukannya.”

“Kini, hal itu tidak terjadi secara alami lagi. Saya harus selalu menambahkan usaha ekstra untuk mengingatkan diri saya sendiri agar melakukan hal tertentu. Saya memiliki banyak ide di lapangan, tetapi kadang-kadang saya tidak bisa melakukan hal yang saya lakukan.”

“Saya merasa sangat kecewa saat ini. Tetapi di waktu yang sama, selalu ada beban yang jatuh dari pundak anda ketika turnamennya berakhir, ketika tujuan besar tercapai atau terlewatkan. Hal itu sebenarnya tidak masalah. Anda merasa beban itu hilang dan anda merasa kelelahan. Begitu yang saya rasakan.”

“18 bulan terakhir telah begitu panjang dan berat. Tetapi sekali lagi, jika saya melihat sudut pandang lain, saya selalu merasa senang tentang banyak hal yang terjadi dalam beberapa pekan atau bulan terakhir. Saya tahu saya akan bersemangat lagi. Saya merasa saya mungkin terlalu keras terhadap diri saya sendiri, saya merasa sangat sedih, lalu beberapa hari berlalu, maka saya akan kembali baik dan menjadi diri saya sendiri lagi.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Roger Federer