Lois Boisson Tetapkan Ambisi Berani Usai Musim 2025 Penuh Terobosan

Berita Tenis: Lois Boisson memberikan wawancara kepada Europe 1 di program Studio des Légendes, di mana ia merenungkan musim 2025 yang luar biasa.

Petenis berkebangsaan Prancis melejit ke dunia tenis setelah melenggang ke semifinal French Open musim 2025 dan memenangkan gelar turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya di Hamburg Open.

Musim ini, petenis berusia 22 tahun tampil untuk kali pertama di French Open setelah menerima wildcard. Di Grand Slam tersebut, ia menjadi petenis putri pertama dalam 35 musim terakhir yang lolos ke semifinal Grand Slam pertama dalam kariernya sejak Jennifer Capriati pada musim 1990. Ia juga menjadi petenis putri Prancis pertama yang lolos ke semifinal Grand Slam di Roland Garros, Paris sejak Marion Bartoli pada musim 2011.

Dalam wawancara tersebut, petenis peringkat 36 dunia mengungkapkan bahwa ia menemukan tenis “secara kebetulan saat sedang berlibur”. Ia mengikuti perjalanan idolanya, Rafael Nadal di French Open melalui televisi dan sejak saat itu, tujuannya adalah bermain di Grand Slam tersebut suatu hari nanti.

“Bahkan saat itu, impian saya adalah bermain di Roland Garros suatu hari nanti. Saya menontonnya di televisi setiap musim dengan impian yang sama,” ungkap Boisson.

Perjalanan bersejarahnya di French Open musim ini diraih sebagai petenis peringkat 361 dunia, menandai penampilan pertamanya di semifinal turnamen WTA. Di sepanjang Grand Slam tersebut, ia mengalahkan Elise Mertens, Anhelina Kalinina, Jessica Pegula, dan Mirra Andreeva. Ia juga menjadi petenis dengan peringkat terendah yang lolos ke perempatfinal dan semifinal di Grand Slam tersebut dalam 40 musim terakhir. Tetapi, mimpinya berakhir di semifinal setelah kalah dari sang juara, Cori Gauff.

“Sejujurnya, itu adalah tantangan olahraga ini,” aku Boisson terkait menyelesaikan perjalanan bersejarah di Roland Garros dengan kekalahan menyakitkan.

“Anda sendirian di atas lapangan, anda harus menemukan jalan keluar. Dan saya mencintai olahraga ini. Menang tanpa bermain dengan baik adalah sesuatu yang terjadi 80 persen di sepanjang waktu.”

Petenis berkebangsaan Prancis pun berubah dari petenis yang tidak dikenal menjadi petenis nomor 1 Prancis, tepatnya setelah keputusan pensiun dari rekan senegaranya, Caroline Garcia yang telah menjadi petenis nomor 1 Prancis selama beberapa musim terakhir. Terlepas dari semua itu, ia menyadari bahwa kehidupannya tidak berubah terlalu banyak.

“Di lapangan, kehidupan tetap sama. Kehidupan saya sendiri tidak berubah. Saya pikir juga ada banyak petenis yang sangat handal,” tambah Boisson.

“Saya tidak merasakan tekanan khusus. Saya hanya menjalaninya dengan cara saya sendiri. Sejujurnya, itu tantangan dari olahraga ini. Anda sendirian di lapangan, anda harus menemukan jalan keluar. Dan saya mencintai olahraga ini. Target saya tetap memenangkan Grand Slam.”

Artikel Tag: Tenis, Lois Boisson