Rafael Nadal Berharap Keajaiban Musim 2022 Terus Berlanjut

Berita Tenis: Perjalanan musim 2022 Rafael Nadal sudah seperti keajaiban dengan pelatihnya, Carlos Moya menyatakan bahwa itu adalah pernyataan dari kerendahhatian sang petenis.

Setelah melewatkan paruh kedua musim 2021 akibat cedera kaki kronis, petenis berkebangsaan Spanyol mengawali musim 2022 dengan mengklaim tiga gelar secara beruntun, termasuk Australian Open.

Setelah memenangkan 20 pertandingan pertama pada musim ini, perjalanan mantan petenis peringkat 1 dunia terhenti oleh Taylor Fritz di final BNP Paribas Open, Indian Wells setelah ia mengalami cedera tulang rusuk. Cedera tersebut membuatnya menepi dari dunia tenis selama beberapa pekan dan ia hanya melakoni lima pertandingan sebelum French Open.

Petenis berusia 36 tahun mengawali French Open dengan dibayang-bayangi cedera kaki setelah cedera tersebut kembali menghantuinya, tetapi ia berhasil melaluinya dan menjadi petenis terakhir yang berdiri tegak di Grand Slam tersebut setelah mengalahkan petenis berkebangsaan Norwegia, Casper Ruud dengan tiga set langsung di partai puncak.

Berkat kemenangan tersebut, Nadal mengantongi gelar French Open ke-14 sekaligus gelar Grand Slam ke-22.

Meskipun begitu, Moya menyatakan bahwa petenis berusia 36 tahun tidak akan terbawa suasana, tetapi ia menghujani anak didiknya dengan sanjungan.

“Saya merasa musim 2022 untuk Rafa, itu keajaiban, sejak awal musim ini,” ungkap Moya.

“Setelah memenangkan turnamen pertama, lalu Grand Slam pertama, ia lalu cedera lagi dan ia tidak memiliki banyak waktu untuk persiapan menuju French Open. Ia lalu terus menang dan satu pekan kemudian atau dua pekan kemudian, saya pikir, ‘Baiklah, mungkin ia membutuhkan waktu untuk beristirahat, ia membutuhkan waktu untuk memulihkan diri’. Sekali lagi, kini, ia akan siap beraksi dan berusaha bermain di Wimbledon.”

“Saya merasa hanya Rafa yang bisa melakukannya, jujur saja, karena semua pasang surut secara fisik yang ia hadapi, ia melaluinya. Hal itu memperlihatkan seberapa rendah hati dirinya dan seberapa tinggi hasratnya untuk terus melangkah.”

Kesukesan Nadal di Australian Open dan French Open mengisyaratkan bahwa ia telah setengah jalan untuk mencatatkan Calender Slam (memenangkan keempat Grand Slam dalam satu waktu), meskipun ada beberapa keraguan terkait kebugaran yang disebabkan cedera kaki.

“Saya pikir ia tidak merasa seperti ingin menorehkan Calender Slam, hal itu tidak ada dalam benaknya. Ia hanya ingin berlatih dari hari pertama, bersiap, dan mungkin mendapatkan peluang terbaik yang bisa ia dapatkan untuk babak pertama. Itu satu-satunya targetnya,” tambah Moya.

“Lalu ia akan melangkah sedikit demi sedikit. Itulah mengapa Rada bisa mengatasinya dengan sangat baik ketika menghadapi situasi seperti itu, karena ia tahu di mana posisinya dan ia hanya melangkah, hanya berpikir realistis.”

Artikel Tag: Tenis, French Open, Rafael Nadal