Denis Shapovalov Dukung Untuk Satukan Kompetisi Tim

Berita Tenis: Petenis muda Kanada, Denis Shapovalov menjadi petenis teranyar yang mendukung ide dalam menyatukan Davis Cup dan ATP Cup menjadi satu turnamen besar.

Petenis berusia 20 tahun, Shapovalov akan menjadi ujung tombak Kanada di edisi pertama ATP Cup yang laga fase grupnya akan digelar di tiga kota yang berada di Australia. Selain gelar, ATP Cup juga menawarkan poin peringkat dan hadiah uang.

Turnamen tersebut digelar kurang dari dua bulan setelah Davis Cup Finals yang dimenangkan oleh Spanyol. Itu artinya, musim 2020 akan diawali dan diakhiri dengan kompetisi tim, sesuatu yang Shapovalov deskripsikan sebagai hal yang aneh.

“Rasanya akan luar biasa jika hanya memiliki satu kompetisi tim seperti kejuaraan dunia,” ungkap Shapovalov.

“Satu bulan lalu, kami baru melakoni kompetisi tim dan sekarang rasanya kami melakoni kompetisi tim lainnya. Rasanya akan luar biasa jika mereka bisa mengatur dan membuatnya sebagai satu turnamen besar, unik, dan istimewa. Saya harap mereka bisa duduk bersama dan membuatnya terjadi.”

Bukan untuk kali pertama petenis top dunia mengungkapkan pendapatnya untuk menggabungkan kedua turnamen. Petenis peringkat 2 dunia, Novak Djokovic juga memiliki sudut pandang yang hampir sama pada musim lalu.

“Melihat jangka panjang, saya pikir kedua komopetisi tidak bisa bekerja sama dengan terpaut enam pekan. Hal itu membuat jadwalnya sedikit terlalu padat,” imbuh Djokovic pada November lalu.

“Saya telah berdiskusi melalui dewan petenis dan melalui jalan yang berbeda dalam tiga musim terakhir tentang evolusi ATP Cup dan perubahan Davis Cup. Tentu ITF dan ATP adalah dua organisasi yang berbeda. Jadi, semuanya sangat kompleks. Tidak mudah untuk membuat perubahan dalam olahraga ini. Tetapi ketika perubahan dibuat, setidaknya anda telah mengambil langkah pertama. Tentu anda selalu bisa menunjuk hal yang negatif, tetapi hal yang positif juga ada.”

Artikel Tag: Tenis, ATP Cup, Davis Cup Finals, Denis Shapovalov, Novak Djokovic