Danielle Collins Nikmati Perjalanannya Menuju Semifinal Di Melbourne

Danielle Collins secara tidak terduga berhasil melenggang ke semifinal Australian Open pada debutnya di turnamen yang digelar di Melbourne tersebut.

Petenis berusia 25 tahun, Collins menyatakan, ia tidak pernah berpikir bahwa ia memiliki bakat untuk menjadi petenis profesional.

Collins menikmati perjalanannya yang bak mimpi di Melbourne dengan lolos ke semifinal usai menumbangkan petenis Rusia, Anastasia Pavlyuchenkova dengan tiga set. Pertandingan tersebut menjadi pertandingan paling menantang bagi Collins di sepanjang perhelatan Australian Open musim ini, tetapi ia menyatakan bahwa secara mental ia tetap tangguh setelah bekerja keras demi berkiprah di dunia tenis.

“Hal ini sedikit baru bagi saya,” jawab Collins ketika ditanya bagaimana caranya menikmati bermain di Grand Slam.

“Saat ini pada musim lalu, saya tengah berkutat di ajang Challenger yang digelar di Newport Beach. Tetapi, ya, saya benar-benar menikmatinya.”

Collins yang mencuri perhatian dunia tenis ketika menaklukkan petenis unggulan kedua, Angelique Kerber dengan dua set langsung di babak keempat, tidak mampu mengulangi performa apik tersebut ketika menghadapi Pavlyuchenkova, tetapi ia senang bisa menemukan jalan untuk bangkit dan membuat lawannya yang lebih berpengalaman berada di bawah tekanan.

“Saya tahu ia gugup. Saya tahu bahwa secara fisik ia mulai keteteran,” imbuh Collins yang akan menantang petenis unggulan kedelapan, Petra Kvitova di semifinal.

“Saya memutuskan bahwa saya ingin memainkan beberapa poin panjang dan menambahkan rally-rally. Saya menembakkan pukulan-pukulan saya di waktu yang tepat.”

Collins termasuk petenis yang sedikit terlambat berkembang dalam dunia tenis yang biasanya dimulai pada usia yang masih muda, dan ia mengatakan bahwa ia tidak menonjol sebagai petenis remaja dan mengambil rute berbeda untuk berkiprah di dunia tenis.

“Saya pikir saya bukan petenis cemerlang di usia yang masih muda, sehingga membuat saya harus bekerja lebih keras,” tutur Collins.

“Saya berbakat dan atletik, tetapi mungkin tidak berada di level yang sama seperti petenis lain ketika mereka masih berusia 14, 15, atau 16 tahun. Saya seperti bermain dari bawah, karena saya bukan petenis muda yang lihai. Saya melewati rute berbeda. Saya bahkan tidak benar-benar yakin jika saya bisa memasuki dunia tenis profesional ketika masih di usia seperti itu.”

Bukannya berkiprah di dunia tenis putri, Collins lulus dari perguruan tinggi sambil bermain tenis di ajang perguruan tinggi AS, dan mensyukuri hal tersebut karena membuatnya menjadi individu yang lebih dewasa dan tetap rendah hati.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Danielle Collins, Anastasia Pavlyuchenkova, Angelique Kerber