Asian Games Hangzhou: China Rajai Tenis Meja Beregu, Renang Masih Andalan

Para pemain tenis meja China mengamankan gelar beregu putri kelima berturut-turut dan gelar beregu putra kedelapan berturut-turut di Asian Games Hangzhou. Sementara itu, para penembak remaja menambahkan satu emas di nomor 10m air rifle beregu campuran pada perolehan medali China pada Selasa (26/9/2023).

Para atlet tenis meja China mendominasi final beregu, menang 3-0 di nomor beregu putra dan putri melawan Korea Selatan dan Jepang. "Rekan-rekan satu tim saya memberikan banyak dukungan saat saya bermain di lapangan, dan kami menjadi semakin kompak," kata pemain nomor satu dunia Sun Yingsha, yang mengalahkan pemain Jepang Hina Hayata dengan skor 3-1 (11-6, 12-10, 8-11, 11-9) untuk menentukan kemenangan bagi Tim China.

Menyusul kemenangan Sun, juara Olimpiade Chen Meng bangkit dari ketertinggalan 2-1 untuk mengalahkan Miu Hirano dalam lima gim (12-10, 8-11, 7-11, 11-8, 11-5), sementara Wang Manyu menutup final beregu dengan kemenangan 3-1 (6-11, 11-4, 11-7, 13-11) atas petenis berusia 15 tahun, Miwa Harimoto.

Di bagian putra, China berhasil melewati Korea Selatan dengan mudah saat Wang Chuqin mengalahkan Lim Jong-hoon 3-1 (11-9, 8-11, 11-5, 12-10), Fan Zhendong menghancurkan An Jae-hyun 3-0 (11-6, 12-10, 11-3), dan petenis meja veteran Ma Long menyapu bersih kemenangan atas Park Gang-hyeon 3-0 (11-3, 12-10, 11-6). Ma yang berusia 34 tahun, yang hanya mengikuti nomor beregu di Asian Games, mengatakan bahwa ia akan tetap tinggal untuk membantu rekan-rekan setimnya mempersiapkan diri untuk pertandingan yang akan datang.

Di lapangan tembak, penembak China berusia 17 tahun, Huang Yuting dan rekan setimnya yang berusia 18 tahun, Sheng Lihao, memenangkan nomor 10m air rifle beregu campuran. Ini merupakan medali emas ketiga bagi Huang di Hangzhou dan yang kedua bagi Sheng, yang baru saja memecahkan rekor dunia di nomor 10m air rifle putra pada hari Senin lalu.

"Ada sedikit tekanan di lapangan tuan rumah, tetapi saya hanya mencoba melihatnya dari perspektif positif," kata Huang yang lahir di Zhejiang, yang sebelumnya menang di nomor 10m air rifle perorangan dan beregu putri. "Hangzhou di Zhejiang adalah tempat yang beruntung bagi saya."

Juga pada hari Selasa, Korea Selatan meraih emas di nomor 10m lari target beregu campuran putra dengan 1.116 poin, sementara emas perorangan jatuh ke tangan Muhammad Sejahtera Dwi Putra dari Indonesia dengan 378 poin.

Renang masih menjadi sumber utama bagi Cina, di mana tuan rumah meraih empat dari enam emas yang tersedia. Juara dunia asal China, Li Bingjie, memimpin jauh untuk memenangkan nomor 400m gaya bebas putri dalam waktu 4:01,96. "Agak mengecewakan karena saya pikir saya bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari empat menit," Li mengakui.

Pan Zhanle, Qin Haiyang, Wang Changhao, dan Xu Jiayu memperbaharui rekor Asia dengan catatan waktu 3:27,01, yang merupakan rekor terbaik kedua sepanjang masa, untuk merebut emas di nomor estafet 4x100m gaya ganti perorangan putra untuk China.

"Kami berharap bisa memecahkan rekor Asia sebelum pertandingan, tapi tiba-tiba kami mendekati rekor dunia, jadi tujuan kami sekarang adalah memecahkan rekor dunia," kata Xu.

Asian Games memberikan medali emas eSports untuk pertama kalinya pada hari Selasa, saat China mengalahkan Malaysia 2-0 di final Arena of Valor versi Asian Games. Tujuh medali emas akan diperebutkan selama sembilan hari dari cabang olahraga eSports, termasuk dua game mobile. League of Legends secara luas dipandang sebagai yang paling populer.

Pada hari kompetisi penuh ketiga Asian Games Hangzhou, para atlet China mengantongi total 14 medali emas, yang meliputi senam, balap sepeda, judo, dan taekwondo, di mana China memimpin perolehan medali dengan 53 medali emas, 29 perak, dan 13 perunggu, disusul Korea Selatan dan Jepang.

Artikel Tag: Asian Games