Xavi Hernandez Sebut Dirinya Kurang Dihargai di Barcelona

Berita Sepak Bola: Manajer Barcelona yang telah dipecat, Xavi Hernandez, mengakui bahwa ia meninggalkan klub karena kecewa setelah hasil kerja kerasnya kurang dihargai.

Xavi Hernandez yang bergabung dengan Barca dengan kontrak tiga tahun usai Ronald Koeman hengkang pada 2021, memimpin raksasa Catalan itu meraih gelar liga ke-27 di musim lalu. Ia mengoleksi 90 kemenangan, 23 hasil imbang dan 29 kekalahan dalam 142 pertandingan sebagai pelatih, namun ia akhirnya dipecat pada hari Jumat.

“Saya merasa bahwa semua yang telah saya lakukan dalam dua setengah tahun ini telah menyebabkan gempa bumi. Saya telah menjadi target berkali-kali dalam banyak situasi,” kata Xavi seperti dilansir dari Stadium Astro.

“Saya pikir pekerjaan saya belum cukup dihargai. Tahun ini kami belum mampu melakukan tugas itu karena hal-hal yang detil. Kami memiliki empat pertandingan penting di mana kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan baik yang telah kami lakukan,” tambahnya.

Barcelona, yang finis 10 poin di belakang Real Madrid, mengalami musim yang membuat frustrasi, kalah dari Real di final Piala Super Spanyol, tersingkir dari Copa del Rey oleh Athletic Bilbao di perempat final dan tersingkir dari Liga Champions oleh Paris St Germain di babak delapan besar.

Xavi memutuskan untuk mengundurkan diri pada bulan Januari, namun setuju untuk bertahan pada bulan April setelah melakukan pembicaraan dengan presiden Joan Laporta, yang kemudian berubah pikiran dan memecatnya setelah satu musim tanpa trofi.

“Bukan hak saya untuk mengatakan alasan atau motifnya. Saya pikir terserah kepada presiden untuk mengatakannya. Saya tidak punya pilihan selain menerimanya. Tidak masalah jika saya setuju dengan argumen-argumennya.”

“Saya tidak pergi dengan perasaan lega karena kami ingin melanjutkan. Ini adalah keputusan yang dibuat oleh klub. Kami memahami dan menghormati itu, tetapi kami pikir ini belum berakhir.”

Artikel Tag: Xavi Hernandez, Barcelona