Guardiola: City Gagal Juara Liga Champions Bukan Berarti Kiamat

Berita Liga Champions: Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menilai sebuah kewajaran jika The Cityzens mendapatkan tekanan untuk bisa menjadi juara Liga Champions. Namun jika mereka gagal mendapatkannya bukan berarti akhir itu kiamat.

Sejak kedatangan Guardiola di Manchester City pada musim panas tahun 2016 yang lalu, sang manajer berhasil menyulap timnya merajai sepakbola Inggris. Dalam dua musim terakhir, The Cityzens dibawa Guardiola menjadi juara Premier League. Bahkan di musim lalu, mereka berhasil menyapu bersih semua trofi domestik.

Namun keberuntungan serupa nyatanya tak berlaku saat Man City tampil di Liga Champions. Selama tiga musim terakhir, Guardiola hanya mampu membawa timnya melaju hingga babak perempat final. Tidaklah mengherankan jika pada musim ini tuntutan agar City menjadi juara semakin meningkat terlebih setelah trofi Premier League musim ini kemungkinan kecil bisa mereka pertahankan.

Tuntutan agar Man City menjadi juara Liga Champions menurut Guardiola sebagai sebuah hal yang wajar. Hanya saja jika mereka gagal melakukannya di musim ini, itu bukan berarti kiamat bagi The Cityzens.

"City merupakan klub yang selama satu dekade hanya memiliki target untuk bertahan di Premier League. Kemudian tiba-tiba mereka dibeli oleh orang-orang dari Abu Dhabi dan melakukan lompatan besar. City lantas meraih empat trofi liga dalam satu dekade," ujar Guardiola kepada Post United.

"Satu-satunya trofi yang tidak mereka miliki adalah Liga Champions dan itu wajar jika para penggemar menginginkannya. Bahkan itu juga bagus jika memiliki keinginan untuk memenangkannya."

"Saya akan mencoba untuk mewujudkannya, dan jika tidak berhasil tahun ini maka masih ada tahun depan ... dunia tidak akan kiamat jika Anda tak berhasil memenangkannya," tutup Guardiola.

Artikel Tag: Pep Guardiola, Manchester City, liga champions