Diego Simeone: Misi Mustahil yang Pernah Dijalani di Atletico Madrid

Berita Liga Spanyol: Diego Simeone ternyata pernah menjalani misi mustahil di Atletico Madrid bahkan hingga saat ini masih berlangsung. Tanpa kehadiran banyak pemain baru seperti musim panas lalu, Los Rojiblancos sedang bersiap menyambut kompetisi musim baru La Liga 2020/21.

Satu-satunya pemain baru yang hadir di Atletico Madrid musim ini adalah Ivo Grbic sebagai kiper cadangan Jan Oblak dan kini Diego Simeone yang positif terinfeksi COVID-19 terpaksa memantau persiapan para pemainnya dari rumahnya dan tentu saja mereka mengalami banyak rintangan. Sebelumnya sang pelatih pernah menghadapi situasi yang mustahil namun bisa diatasi dengan baik oleh pelatih asal Argentina tersebut.

Harus menjalani isolasi mandiri

Ini bukan kali pertama Diego Simeone harus melatih para pemainnya dari jarak jauh karena ia pernah melakukannya saat Spanyol memberlakukan kuncitara selama pandemi virus corona, dan ia telah menunjukkan ia mampu beradaptasi dengan situasi seperti ini tahun lalu. Di tengah pandemi di Eropa, Atletico Madrid mampu bersatu dan mengakhir musim dengan baik serta berhak lolos ke Liga Champions musim depan.

Eksodus banyak pemain kunci

Musim panas lalu Atletico ditinggalkan oleh banyak pemain kunci seperti Diego Godin, Juanfran, Filipe Luis, Lucas Hernandez, Rodrgo Hernandez dan Antoine Griezmann, namun semuanya telah tergantikan dan musim 2019/20 menjadi tahun transisi bagi mereka, meski demikian Atletico sukses finis di peringkat ketiga lagi, kalah dengan adu penalti di Piala Super Spanyol setelah menyingkirkan Barcelona dan melaju ke perempat final Liga Champions.

Mengubah Mentalitas

Bukan kali pertama Diego Simeone mendoktrin pikiran para pemainnya guna meraih kesuksesan, saat tiba di Desember 2011, Atleti terancam jurang degradasi dan telah tersingkir dari Copa del Rey oleh tim Segunda B, Albacete, sang pelatih mengubah cara pikir para pemain dan selanjutnya mereka sukses memenangkan gelar dan mencapai dua final UCL.

14 Tahun dipermalukan

Selain gelar juara, kesuksesan yang diraih Diego Simeone adalah membuat derby Madrid menjadi kompetitif lagi, setelah selalu berada di bawah Real Madrid selama 14 tahun, Cholo sukses memenangkan final Copa del Rey di Estadio Santiago Bernabeau pada 2013 lalu guna meruntuhkan tembok pembatas tersebut.

Selamat Tinggal No.9

Radamel Falcao, Diego Costa dan Griezmann semuanya menjadi bintang di lini serang Cholo di di La Liga , namun pemain asal Kolombia, Spanyol dan Perancis tersebut semuanya menghasilkan banyak uang. Kini No.7 Joao Felix bisa menjadi mega bintang meski ia juga harus didatangkan dengan nilai transfer yang mahal.

Anggaran Transfer yang semakin meningkat

Anggaran transfer semakin meningkat hampir 400 persen di era kepelatihannya, dari semula 129 Juta Euro saat ini hampir mendekati 500 Juta Euro dan ini karena kesuksesan yang diberikan oleh sang pelatih ke klub. Dengan dana tersebut mereka bisa mendatangkan Joao Felix senilai 127 Juta Euro.

Larangan Transfer

Pelatih asal Argentina mengalami dua bursa transfer tanpa kedatangan pemain baru, pada 201 FIFA melarang Atletico mendaftarkan pemain baru untuk dua kali bursa karena melakukan pelanggaran dalam merekrut pemain muda. Namun semuanya tidak menghalangi mereka karena di musim 201/18 mereka finis sebagai runners-up di La Liga.

Dua kegagalan di final Liga Champions

Atleti merasakan dua kekalahan pahit di final Liga Champions di bawah pelatih asal Argentina, semuanya melawan rival abadi, Real Madrid, yang satu kalah di menit akhir dan yang kedua melalui adu penalti.

Perpisahan dengan Estadio Vicente Calderon

Pindah ke stadion baru tidak mudah bagi Atletico Madrid dan Estadio Vicente Calderon merupakan tempat yang spesial dan bersejarah di la Liga sehingga pastinya sulit bagi tim untuk pindah dengan meninggalkan semua kenangan di sana.

Artikel Tag: Diego Simeone, Atletico Madrid, La Liga