Bela Antoine Makoumbou, Claudio Ranieri: Rasis Jadi Kebiasaan Orang Italia

Berita Liga Italia: Pelatih Cagliari, Claudio Ranieri, sangat marah setelah kekalahan 2-0 dari Hellas Verona. Dia bereaksi keras atas pelecehan rasis kepada Antoine Makoumbou.

The Sardinians masih menguasai jalannya pertandingan hingga Antoine Makoumbou menerima kartu kuning kedua, yang membuat sang pemain harus mandi lebih cepat dari rekan setimnya.

Beberapa saat kemudian, Cyril Ngonge melenggang melewati lini pertahanan yang masih menyesuaikan diri dengan perubahan taktik dan Milan Djuric memastikan kemenangan Hellas Verona melalui tendangan penalti.

Kepada DAZN, pelatih Cagliari, Claudio Ranieri mengeluhkan beberapa keputusan wasit, termasuk kartu merah yang diberikan kepada Makoumbou

"Kami berkali-kali nyaris unggul, pertama membentur tiang gawang, kemudian dengan gol yang dianulir karena offside. Kartu merah itu mengubah keadaan pertandingan." ujar Ranieri

"Saya ingin ada klarifikasi di sini, karena dalam gambar yang kita lihat, bahunya offside. Jika Anda bisa mencetak gol secara legal dengan lengan, maka sudah tepat untuk menganulirnya, jika tidak, tampaknya tidak adil."

"Saya melihat Makoumbou mengambil risiko mendapatkan kartu kuning kedua saat kami memasuki babak pertama, namun saya mempercayainya, jika tidak, saya akan melakukan pergantian pemain.”

“Tentu saja, saya akan menunjukkan kepadanya pelanggaran yang dia lakukan agar ia dapat belajar dari momen tersebut. Sangat disayangkan mendengar nyanyian-nyanyian terhadap Makoumbou, yang telah jadi kebiasaan orang Italia.

“Mereka yang bertanggung jawab harus melakukan sesuatu. Tidak mungkin orang-orang masih menghina orang lain hanya karena warna kulit mereka."

Artikel Tag: Antoine Makoumbou, Cagliari, Claudio Ranieri, Hellas Verona