Jeamie TKV Kenang Kemenangan Terbesar dalam Kariernya Usai Kamp Terburuk

Meski gelar telah diraih, Jeamie TKV tidak tertutup dari kritik. (Foto: Fight TV)
Dua pekan telah berlalu sejak Jeamie TKV meraih kemenangan terbesar dalam hidupnya—sebuah kemenangan split decision atas Frazer Clarke yang membuatnya merebut gelar lowong kelas berat Inggris.
Kini, setelah hiruk-pikuk usai, petinju berusia 32 tahun bernama asli Jeamie Tshikeva itu perlahan kembali ke rutinitas, menghabiskan waktu bersama anak-anaknya di rumah sambil mencoba mencerna apa yang baru saja ia capai.
Kemenangan atas Clarke mengubah cara publik memandang TKV. Kini ia mulai terbiasa dipanggil “champ”, meski bagi anak-anaknya—yang masih belum bisa bicara—ia tetap sosok ayah yang sama.
“Kalau mereka sudah bisa bicara, mungkin mereka juga akan memanggilku begitu,” katanya sambil tertawa.
Meski gelar telah diraih, Jeamie TKV tidak tertutup dari kritik. Banyak analis memuji dirinya namun tetap menyebut laga tersebut sebagai pertarungan yang “buruk” dan “tidak enak ditonton.”
TKV menerima semuanya dengan santai. Baginya, kemenangan tetaplah kemenangan, dan ia tahu betul betapa kerasnya duel tersebut.
Ia bertahan dari tekanan awal Clarke, lalu secara bertahap membalikkan momentum hingga menghasilkan serangan brutal di ronde 11 yang hampir mengakhiri pertarungan lebih cepat.
Menurut Jeamie TKV, apa yang mungkin tampak “berantakan” bagi sebagian penonton sebenarnya adalah duel taktis jarak dekat—bagian dari seni tinju yang sering diremehkan.
“Frazer terus menekan untuk membuatku lelah, tapi aku tetap bekerja. Orang-orang tidak selalu memahami detailnya,” ujarnya. Ia bangga telah memaksa Clarke—yang unggul postur dan pernah meraih perunggu Olimpiade—bermain di area yang justru menguntungkan dirinya.
Jeamie TKV menjelaskan bahwa pertarungan jarak dekat membutuhkan kecerdasan berbeda: pemilihan pukulan yang tepat, cara membuka ruang, dan bagaimana memanfaatkan celah.
“Aku menyerang di antara pukulan-pukulannya, dari badan lalu ke kepala. Banyak orang tidak melihat detail ini,” katanya.
Ironisnya, performa tersebut terjadi setelah camp paling buruk dalam kariernya. Cedera tulang rusuk yang membuat jadwal mundur hanyalah satu dari sekian masalah.
Sebelumnya ia mengalami luka di mata, cedera punggung, lalu disusul flu berat yang membuatnya tidak bisa berlari dan menjauh dari gym selama berminggu-minggu.
Tak heran ia tampil dengan berat terberat sepanjang karier, 264,9 pound. Bahkan seminggu sebelum pertandingan, ia hampir tidak mampu menyelesaikan dua ronde latihan pad.
Dengan semua kondisi itu, TKV datang ke Derby bukan sebagai favorit, melainkan sebagai “lawan pelengkap” untuk pesta kemenangan Clarke.
Namun ia membalikkan naskah dan menjadi juara Inggris. Kini namanya mulai disandingkan dengan calon lawan lain seperti Dave Allen, yang siap ia hadapi demi mendapatkan penghormatan penuh dari publik.
Untuk saat ini, TKV memilih menikmati momen. “Setiap kali melihat sabuk itu, aku masih tidak percaya. Rasanya luar biasa,” ujarnya.
Tahun 2026 tampak menjanjikan—dan Jeamie TKV kini berdiri sebagai juara Inggris yang sah, siap menghadapi babak baru dalam kariernya.
Artikel Tag: Jeamie TKV
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/jeamie-tkv-kenang-kemenangan-terbesar-dalam-kariernya-usai-kamp-terburuk

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini