Alexander Zverev Harus Ambil Keputusan Besar Untuk Musim 2026

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Jerman, Alexander Zverev sekali lagi menjadi petenis peringkat 3 dunia di akhir musim 2025.

Sayangnya bagi petenis berkebangsaan Jerman, pencapaian tersebut belum cukup untuk memberinya gelar Grand Slam yang sudah sangat lama ia dambakan dan sulit diraih, dengan Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner kembali berbagi gelar tersebut pada musim kedua berturut-turut.

Hal yang lebih membingungkan bagi petenis berusia 29 tahun adalah bukan dua bintang tenis tersebut yang terus-menerus mengalahkannya, tetapi petenis seperti Novak Djokovic.

Di French Open, ia kalah dari petenis berkebangsaan Serbia, Djokovic meskipun perbedaan usia mereka cukup jauh. Kemudian di Wimbledon, petenis berkebangsaan Prancis, Arthur Rinderknech mengejutkannya di babak pertama.

Petenis berkebangsaan Kanada, Felix Auger Aliassime kemudian menyalip juara Olimpiade tahun 2021 di US Open dalam perjalanannya melenggang ke semifinal Grand Slam tersebut, yang berarti satu musim lagi telah berlalu tanpa ia mencapai tujuan utamanya.

Mungkin petenis yang musim ini hanya memenangkan satu gelar, bisa belajar satu atau dua hal dari mantan petenis peringkat 1 dunia, Djokovic tentang cara mengatur jadwal agar bisa mencapai puncak di waktu yang tepat untuk benar-benar bersaing memperebutkan gelar bergengsi.

Jadwal petenis berkebangsaan Jerman telah menjadi salah satu petenis dengan jadwal terpadat di turnamen ATP selama bermusim-musim dan komentarnya setelah tersingkirnya Jerman dari Davis Cup sungguh mengejutkan.

Lagipula, meskipun mengalahkan petenis berkebangsaan Spanyol, Jaume Munar untuk memberi negaranya peluang terbaik lolos ke final Davis Cup, Zverev mengakui, “Saya lelah, tetapi saya tidak ingin mengeluh. Jika kami mencapai final, saya akan memberikan segalanya.”

Itu bukan prospek inspiratif yang diinginkan timnya dan saat ia berbicara kepada pers, Spanyol berhasil membalikkan keadaan di laga nomor ganda penentu dan membuka peluang untuk meraih trofi.

Keinginan petenis peringkat 3 dunia terwujud dan musim 2025 sang petenis pun resmi berakhir. Tetapi jika ia serius memprioritaskan Grand Slam dan siap menantangnya saat tiba waktunya, sesuatu harus berubah musim depan.

Dengan mengingat hal tersebut, Zverev memiliki keputusan yang jelas untuk dibuat pada musim baru yang dapat merevolusi peluangnya untuk memenangkan Grand Slam.

Artikel Tag: Tenis, davis cup, alexander zverev