Cori Gauff Ungkap Perasaannya Tentang Menangis Di US Open

Cori Gauff [image: getty images]
Berita Tenis: Petenis peringkat 3 dunia, Cori Gauff menikmati musim fantastis lainnya di turnamen WTA pada musim 2025, di mana ia memenangkan dua gelar.
Gelar tersebut termasuk gelar Grand Slam kedua bagi petenis AS di French Open, sementara gelar Grand Slam pertama dalam kariernya diraih di US Open pada musim 2023.
Petenis berusia 21 tahun menghuni peringkat 3 dunia di akhir musim 2025, setelah juara US Open musim 2025, Aryna Sabalenka dan juara Wimbledon musim 2025, Iga Swiatek. Meskipun meraih kejayaan di French Open, ia gagal meraih kesuksesan di tiga Grand Slam lain.
Musim ini, petenis AS lolos ke perempatfinal Australian Open, tetapi secara mengejutkan kalah di babak pertama Wimbledon dan babak keempat US Open. Ia kini terbuka tentang satu pertandingan di New York musim ini, setelah ditanya oleh FN, “Mitra merek dan penggemar terhubung dengan keaslian dan realitas anda, baik di atas maupun di luar lapangan. Apakah anda mencoba tampil dengan cara tertentu?”
Gauff menjawab, “Di awal karier saya, saya merasa harus sempurna karena saya bisa merasakan beban orang-orang yang mengagumi saya. Tetapi kemudian saya menemukan bahwa dengan idola saya sendiri dan orang-orang yang saya kagumi, momen-momen mereka yang rapuh yang membuat saya merasa diperhatikan.”
“Saya tidak harus selalu tampil sempurna. Bagi saya, saya hanya mencoba tampil sebagai diri saya sendiri di semua lingkungan. Misalnya di US Open musim ini, saya menangis tersedu-sedu agar bisa melewati pertandingan dan akhirnya saya menang.”
“Kerentanan itu wajar dan atlet terbaik di dunia pun melalui masa-masa rentan. Itu bukan sesuatu yang harus diredam. Itu sesuatu yang harus anda tunjukkan. Tidak ada kehidupan yang selalu baik. Semuanya tergantung bagaimana anda merespon saat-saat terpuruk.”
Meski baru berusia 21 tahun dan masih sangat awal dalam kariernya, petenis AS tetap pandai menyampaikan komentarnya. Ia pantas dipuji karena begitu dewasa di usia semuda itu, setelah menghadapi banyak kemunduran di lapangan.
Namun, ada lebih banyak alasan untuk gembira daripada khawatir bagi petenis berusia 21 tahun yang akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
Menganalisis musim 2025 secara umum, Gauff menyatakan, “Saya memulai dengan baik dan tidak tampil begitu baik antara musim hard-court di Timur Tengah dan Amerika, dan jelas tampil sangat baik di musim clay-court serta mampu menutup musim dengan meyakinkan.”
Gauff menutup musim ini dengan 48-16 dengan total gelar nomor tunggal dalam kariernya sampai saat ini mencapai 11 gelar. Ia muncul sebagai juara di Wuhan dan French Open, dengan mempertahankan gelar di United Cup kini menjadi agenda pertamanya untuk musim 2026.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Cori Gauff
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/cori-gauff-ungkap-perasaannya-tentang-menangis-di-us-open

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini