Putra Adnyana: Wayan Tewas Karena Dibanting
Ligaolahraga.com - Sejumlah atlet Judo pulau Bali saat ini tengah dirundung duka setelah kematian rekan mereka, Wayan Agus Widantara, 27. Jenazah Wayan disemayamkan di Unit Gawat Darurat RSUD Buleleng, Bali hingga Selasa (8/9/2015) sore, setelah pejudo asal kabupaten Bangli ini meninggal karena dibanting oleh lawannya.
Pada pertandingan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-12 yang berlangsung di GOR Undiksha, Singaraja, Bali, Wayan tewas setelah dibanting lawannya yang berasal dari kabupaten Buleleng, I Gede Sandy Juniarta, 26, saat mengikuti pertandingan di kelas 90-100 kg putra.
“Wayan dinyatakan meninggal begitu tiba di Rumah Sakit,” demikian keterangan dari Ketua Pelaksana Pertandingan, Agus Putra Adnyana saat ditanya wartawan pada hari Selasa (8/9). Atlet muda Bali ini mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju RSUD Buleleng, meski tim paramedis telah berusaha memberi pertolongan pertama sebelum tiba di rumah sakit.
Pertandingan yang digelar pada hari ketiga ini telah menyisakan duka yang amat mendalam bagi atlet-atlet judo asal Pulau Dewata karena harus menyaksikan rekan mereka berlaga untuk terakhir kalinya saat melawan atlet tuan rumah Buleleng. “Saat tengah bergumul, wasit menghentikan pertandingan mereka sebelum keduanya harus kembali ke tengah untuk melanjutkan pertandingan,” ungkap Putra Adnyana.
Namun setelah Juniarta membanting Wayan dengan jurus kosi guruma, yang membuatnya mendapat nilai, Wayan terlihat tak sadarkan diri. Salah satu wasit, Sudarmayasa menepuk bahu pejudo ini saat masih dalam keadaan tertelungkup di lantai, tapi tetap tidak ada reaksi karena sudah dalam keadaan pingsan.
Sementara menurut keterangan dari Dirut RSUD Buleleng, Gede Wiartana, Wayan sudah berada dalam kondisi kehabisan napas ketika dibawa masuk ke dalam ruang UGD.
Meski petugas medis telah memberi pertolongan pertama dengan alat kejut jantung dan paru saat dalam perjalanan, nyawa Wayan akhirnya tak tertolong lagi.
"Ketika tiba ia sudah dalam keadaan tanpa nafas dan tidak ada denyut nadi samasekali. Kami tetap memaksa agar jantungnya dapat berdetak kembali, tapi tak berhasil," Kata Gede, yang menduga Wayan kehabisan nafas sebelum meninggal setelah saraf di bagian lehernya rusak karena mengalami bantingan. "Bantingan itu diperkirakan mengenai saraf servikal empat, yang merupakan pusat pernapasan. Kalau saraf itu terganggu, ia tak akan bisa bernafas," jelasnya.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/putra-adnyana-wayan-tewas-karena-dibanting
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini