Terungkap, Christian Horner Ternyata Hampir Tinggalkan Red Bull

Berita F1: Christian Horner sangat mempertimbangkan untuk meninggalkan Red Bull dan pindah ke Ferrari pada akhir 2022, menurut penasihat tim asal Austria, Helmut Marko.

Christian Horner telah menjadi sosok yang selalu hadir di pucuk pimpinan tim yang berbasis di Milton-Keynes sejak pendiri Red Bull, Dietrich Mateschitz membeli tim Minardi yang gagal pada musim 2005.

Sejak pengangkatannya, Red Bull telah memenangkan enam Kejuaraan bersama dengan lima Kejuaraan Konstruktor dan tampaknya siap mempertahankan kedua gelar tahun ini, setelah memenangkan ketujuh balapan yang berlangsung pada tahun 2023.

Namun, sejarah mungkin terlihat sedikit berbeda jika Ferrari yang tanpa gelar Formula 1 sejak 2008, berhasil merayu Horner dan Chief Technical Officer Red Bull, Adrian Newey.

Insinyur F1 paling sukses yang pernah dikonfirmasi dalam wawancara baru-baru ini dengan Sky Sports Italia mengakui bahwa ia telah menerima banyak tawaran dari pabrikan asal Italia yang berjaya di masa lalu.

“Saya sangat tergoda untuk pergi ke sana (Ferrari) di masa lalu, itu brand yang legendaris,” kata Newey. “Mereka menghubungi saya pada tahun 1993, saya kira, dan kemudian pada tahun 1997, ketika saya pindah dari Williams ke McLaren.

“Dan itu adalah pilihan yang sangat sulit. Saat itu, anak-anak saya masih sangat kecil dan saya tidak ingin mereka pindah sekolah.

“Jika saya pergi ke Ferrari, saya harus pindah ke Italia dan itu akan menjadi rumit. Ini berdampak.”

Sementara Newey telah terbuka tentang pengejaran tanda tangannya oleh Ferrari, Marko sejak itu memperluas detailnya lebih jauh, menegaskan bahwa RB sebelumnya harus campur tangan pada saat-saat terakhir untuk menghentikan ahli teknis itu pindah.

“Luca di Montezemelo sudah bersorak di paddock dan ingin mengumumkan kesepakatan itu,” ungkap Marko kepada surat kabar Swiss Blick.

"Tapi pada malam hari kami bisa mengubah pikiran Newey."

Artikel Tag: Ferrari, Christian Horner, Red Bull