Aston Martin Berani Berubah, Era Adrian Newey Dimulai

Berita F1: Aston Martin kembali menjadi pusat perhatian di paddock Formula 1 setelah menunjuk Adrian Newey sebagai prinsipal tim menjelang Grand Prix Qatar. Keputusan ini dianggap berani sekaligus mengejutkan, mengingat dalam beberapa bulan sebelumnya tim milik Lawrence Stroll tersebut masih menjajaki komunikasi dengan Andreas Seidl.

Penunjukan Adrian Newey mempertegas ambisi Aston Martin untuk memperkuat fondasi teknis jangka panjang. Sosok Newey dikenal luas sebagai salah satu perancang mobil paling sukses dalam sejarah Formula 1, dengan kontribusi besar terhadap banyak gelar juara dunia bersama Williams, McLaren, dan Red Bull. Kini, Aston Martin berharap pengalaman dan visi teknisnya mampu membawa tim naik ke level berikutnya.

Meski demikian, nama Andreas Seidl belum sepenuhnya keluar dari radar. Seidl disebut masih menjadi kandidat potensial, meski peran yang diinginkannya lebih mengarah ke posisi CEO dengan cakupan manajerial luas. Model kepemimpinan ini dinilai berbeda dengan struktur yang diterapkan di McLaren, sehingga pembicaraan sejauh ini masih sebatas ketertarikan awal.

Aston Martin juga sempat dikaitkan dengan Mattia Binotto. Namun, fokus penuh Binotto pada proyek Formula 1 Audi, terutama di sektor pengembangan mesin, membuat peluang kepindahan dalam waktu dekat hampir tertutup. Ketertarikan terhadap nama nama besar ini mencerminkan tekad Aston Martin untuk membangun tim yang kompetitif secara menyeluruh.

Restrukturisasi internal turut memunculkan spekulasi terkait masa depan Andy Cowell dan Mike Krack. Cowell, mantan bos Mercedes High Performance Powertrains, kini menempati peran kepala strategi setelah tidak lagi menjabat sebagai pimpinan tim. Hingga kini belum ada kepastian apakah posisi tersebut bersifat permanen atau sekadar transisi.

Sementara itu, posisi Mike Krack juga menjadi bahan pembicaraan. Meski masih berada dalam struktur tim, beredar isu bahwa ia tidak sepenuhnya puas dengan arah baru Aston Martin. Jika salah satu dari mereka hengkang, tim berisiko kehilangan pengalaman teknis yang sangat berharga.

Situasi inilah yang menjelaskan mengapa Aston Martin aktif memantau berbagai figur penting di paddock, termasuk Gianpiero Lambiase, insinyur balap yang berperan besar dalam kesuksesan Max Verstappen. Ketertarikan terhadap Lambiase menunjukkan standar tinggi yang ingin dicapai tim.

Untuk saat ini, Aston Martin masih berada dalam fase konsolidasi. Namun dengan Adrian Newey sebagai pusat proyek, arah baru tim mulai terlihat jelas. Targetnya bukan sekadar perbaikan jangka pendek, melainkan membangun kekuatan yang mampu bersaing di papan atas Formula 1 dalam beberapa musim ke depan.

Artikel Tag: adrian newey, aston martin, F1 2026