Matthijs de Ligt Akui Kesulitan di Juventus

Berita Liga Italia: Defender anyar Juventus, Matthijs de Ligt, mengakui bahwa tidak ada yang mudah dalam kariernya di Italia sejauh ini, usai menerima penghargaan sebagai pemain terbaik Belanda tahun 2019.

De Ligt menjadi kapten Ajax yang berhasil menembus semifinal Liga Champions pada musim lalu dan membantu tim nasional Belanda mencapai final Liga Negara, meski masih berusia 19 tahun pada saat itu.

"Saya bangga karena bisa memenangkan penghargaan atas performa saya ketika masih berusia 19 tahun, meskipun kini saya sudah berusia 20 tahun," ucap De Ligt kepada De Telegraaf.

"Saya tahu para pemain seperti (Johan) Cruyff, (Ronald) Koeman, (Marco) Van Basten dan (Ruud) Gullit, namun sayangnya tidak pernah melihat mereka bermain secara langsung.

"Saya merasa menjadi lebih spesial untuk menggantikan Jan Vertonghen (di Ajax). Sebagai seorang pemain nomor 4, dia adalah panutan saya di Ajax dan saya masih sering berbincang dengannya."

Sang bek tengah memutuskan untuk memulai bab baru dalam kariernya dengan pindah ke Juventus pada musim panas lalu, namun baru mendapatkan kesempatan bermainnya pada pekan kedua, itu pun karena Giorgio Chiellini mengalami cedera.

"Itu mungkin terlihat negatif, namun di Italia, dibandingkan dengan di Belanda, kami berpikir lebih individual. Untuk setiap pemain, apa yang mereka perlukan dan bagaimana mereka bisa menjadi lebih baik dikenali. Suatu program yang dibuat khusus hanya untuk Anda.

"Saya berada di negara baru dan saya mengetahui bahwa tidak ada yang mudah. Trofi ini bersaksi kepada generasi baru dari sepak bola Belanda. Koeman, Van Persie, Robben dan Van Gaal adalah generasi tua dan saya harap bisa memberikan sepak bola apa yang telah mereka berikan. Saya akan bekerja keras untuk sukses di Italia."

Artikel Tag: Matthijs de Ligt, Juventus