Usai Lalui Musim Berat, Aryna Sabalenka Belajar Bagaimana Kalah

Penulis: Dian Megane
Selasa 08 Nov 2022, 20:56 WIB
Aryna Sabalenka belajar terima kekalahan usai musim 2022 yang berat

Aryna Sabalenka

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Petenis berusia 24 tahun, Aryna Sabalenka tidak mendapatkan akhir kisah bak film Hollywood seperti yang ia harapkan di WTA Finals musim 2022.

Namun setelah melalui salah satu musim terberat demi melenggang ke final terbesar dalam kariernya sampai saat ini, petenis berusia 24 tahun mampu mempertahankan sudut pandang yang positif tentang musim terberat tersebut.

“Musim ini saya belajar bagaimana kalah,” aku Sabalenka usai kekalahan dua set langsung dari Caroline Garcia di partai puncak WTA Finals.

“Sebelumnya, saya sangat agresif setelah kekalahan pahit dan kini saya bisa menerima kekalahan. Saya pikir bagi saya hal itu benar-benar penting karena ini bukan hanya tentang tenis. Ini tentang menjadi individu yang lebih baik. Saya merasa seperti menjadi individu yang lebih baik dan itu adalah hal paling penting.”

Petenis berusia 24 tahun mengawali musim ini sebagai petenis peringkat 2 dunia tetapi ia malah mengalami sejumlah kemunduran. Ia menghabiskan tiga bulan pertama pada musim ini secara berkala mencatatkan pelanggaran ganda yang jumlahnya bisa mencapai dua digit. Ia tidak hanya kalah di pertandingan, tetapi ia kalah dengan cukup pahit.

Namun, bukannya merasa menyesal terhadap dirinya sendiri, runner up WTA Finals musim 2022 tetap berjuang. Memasuki musim clay-court, ia mulai menemukan permainannya lagi dan belajar bagaimana mengurangi kerusakan yang disebabkan servisnya yang kurang akurat. Ia bahkan tidak setengah-setengah dengan mempekerjakan spesialis biomekanik demi membantunya selama musim hard-court di Amerika Utara. Hasilnya adalah perjalanan menuju semifinal Grand Slam ketiga dalam kariernya di US Open sebelum kalah dari sang juara, Iga Swiatek.

“Saya bisa kalah, saya bisa belajar, dan saya bisa terus melangkah serta tetap bekerja keras,” tambah Sabalenka. “Sebelumnya, saya akan jeda selama satu pekan setelah kekalahan. Saya berlatih, tetapi saya seperti tidak berada di sana, karena saya banyak memikirkan tentang pertandingan terakhir. Pada dasarnya, saya menjadi lebih profesional.”

Ia bangkit setelah kekalahan dua set langsung dari Maria Sakkari di fase grup dengan mengalahkan Jessica Pegula demi melenggang ke semifinal. Di semifinal, ia mengerahkan semua pelajaran yang telah ia pelajari dari empat kekalahan sebelumnya melawan Swiatek, termasuk membalaskan kekalahan di semifinal US Open. Ia melakukannya dengan penuh disiplin, sabar, cerdas, dan ia melakukan hal yang sama ketika melawan Garcia, meskipun akhirnya tidak bisa mengalahkan petenis berkebangsaan Perancis.

“Saya masih muda, tetapi sebelumnya, saya merasa seperti remaja yang tidak bisa kalah, yang bisa merasa benar-benar kesal dengan kekalahan, dan tidak bisa menerima bahwa seseorang bisa mengalahkan saya. Saya bisa berpikir bahwa saya terbaik dan tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan saya. Itu mungkin pemikiran yang tepat karena saya tidak kalah di banyak final. Saya mungkin harus kembali memiliki pola pikir seperti remaja lagi,” canda Sabalenka.

“Tetapi tidak, anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di pertandingan selanjutnya. Saya hanya harus menjadi orang yang baik kepada petenis lain. Kali ini, ia menang, ia mengalahkan anda, tetapi lain waktu, anda mungkin akan mengalahkannya. Anda hanya harus menghormati orang lain. Saya pikir itu cukup baik.”

“Mungkin hasilnya tidak cukup baik. Mungkin saya harus menjadi remaja yang tanpa gentar untuk memenangkan beberapa gelar lagi. Kita lihat saja.”

Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, Aryna Sabalenka, Caroline Garcia

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/usai-lalui-musim-berat-aryna-sabalenka-belajar-bagaimana-kalah
901  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini