Ubah Pola Pikir, Novak Djokovic Akui Kini Ia Tak Kejar Apapun

Berita Tenis: Novak Djokovic telah mengincar untuk mematahkan rekor di sepanjang kariernya, tetapi ia menjelaskan bahwa kini tidak seperti itu lagi berkat perubahan pola pikirnya.

Petenis berkebangsaan Serbia secara statistik merupakan petenis terhebat di sepanjang masa. Ia telah memenangkan lebih banyak gelar paling prestisus dibandingkan petenis mana pun dan petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak. Pada musim 2023, ia menjadi petenis pertama yang memenangkan tiga dari empat Grand Slam pada musim yang sama sebanyak empat kali (2011, 2015, 2021, dan 2023).

Petenis peringkat 1 dunia juga memiliki koleksi gelar Masters yang luar biasa. Setelah memenangkan gelar di Cincinnati dan Paris musim lalu, kini ia mengoleksi 40 gelar Masters. Ia mengakhiri musim 2023 sebagai petenis tertua dalam sejarah turnamen ATP yang menghuni peringkat 1 dunia, mematahkan rekornya sendiri dari musim 2021.

Meskipun bonus jutaan dolar ditolak oleh pihak ATP karena tidak memenuhi persyaratan kelayakan, petenis berkebangsaan Serbia menduduki posisi puncak dalam daftar petenis dengan pendapatan tertinggi pada musim 2023. Fakta bahwa sang petenis harus membuat banyak pilihan hidup yang sulit di awal kariernya membuat kesuksesan yang ia raih terasa lebih manis.

Dalam artikel baru-baru ini yang ditulis Jon Wertheim dan dipublikasikan oleh Sports Illustrated, petenis peringkat 1 dunia membicarakan tentang pengorbanan besar dan mempertimbangkannya sebagai gaya hidup dan bahwa itu selalu menjadi kehidupan yang ia impikan.

“Itu gaya hidup, benar. Dan itu pilihan saya. Begitulah cara saya ingin makan. Begitulah cara saya ingin hidup. Dapatkan kualitas tidur yang baik dan pemulihan yang cukup. Pergi ke luar ruangan. Berada di alam. Makan enak, minum. Berolahraga. Pergerakan. Aktivitas. Saya mencoba melakukan pendekatan yang holistik dan sehat seperti itu,” ungkap Djokovic.

Untuk waktu yang lama, petenis berkebangsaan Serbia hidup dengan dibayang-bayangi Roger Federer dan Rafael Nadal. Tetapi sejak musim 2011, ia mulai mendapatkan pengakuan atas kemampuannya dan mengakhiri dominasi kedua bintang tenis dengan mengalahkan mereka secara berkala di Grand Slam.

Sejak melampaui rekor kedua bintang tenis dalam memenangkan gelar Grand Slam dan dikukuhkan sebagai petenis yang paling lama menghuni peringkat 1 dunia, ia berpendapat bahwa kini mengejar rekor telah ketinggalan zaman. Ia yakin tujuan utamanya di usia 36 tahun adalah untuk menciptakan dan menghentikan generasi muda agar tidak mengungguli dirinya.

“Saya merasa saya tidak mengejar apa pun saat ini. Saya merasa saya menciptakan sesuatu. Itu pola pikir yang saya miliki saat ini,” tukas Djokovic.

Artikel Tag: Tenis, Novak Djokovic